Fungsi Utama dalam Reksadana

DANA PENSIUN - Guna mempersiapkan dana pensiun, yang penting diingat dana harus mencakup fungsi preserved, income, dan growth.

MEDIAWARTA.COM – Guna mempersiapkan dana pensiun, yang penting diingat adalah dana tersebut harus mencakup tiga fungsi, antara lain fungsi preserved, fungsi income, dan fungsi growth. Fungsi preserved, artinya dana yang disiapkan bisa digunakan dalam kondisi darurat. Hal ini untuk mengantisipasi bila ada kejadian yang tak terduga, dan membutuhkan dana, misalnya untuk pengobatan bila tiba-tiba terserang penyakit.

Untuk memenuhi fungsi ini, sebagian dana yang disiapkan untuk pensiun perlu ditempatkan dalam instrumen yang likuid, seperti tabungan dan logam mulia. Selain itu, perlu juga disiapkan asuransi.

Fungsi income, artinya dana pensiun harus bisa memberikan penghasilan rutin selama pensiun nanti. Dana untuk fungsi ini bisa ditempatkan di berbagai instrumen investasi yang memberikan imbal hasil dan pertumbuhan investasi. Misalnya, obligasi, dana pensiun lembaga keuangan (DPLK), atau bisnis yang menguntungkan.

Terakhir, fungsi growth, artinya penempatan dana pensiun juga menjadi investasi yang bisa meningkatkan aset atau kekayaan. Instrumen investasi reksadana dan saham bisa digunakan untuk memenuhi fungsi growth ini.

Jadi, dalam mempersiapkan dana pensiun, reksadana hanya merupakan satu dari banyak instrumen investasi yang sebaiknya dimanfaatkan. Perencana keuangan menyarankan, sebaiknya persiapan dana pensiun tidak hanya terpaku pada satu jenis instrumen investasi. Investor harus menyebar investasinya di keranjang investasi yang lain juga.

Memilih reksadana yang cocok digunakan untuk membiakkan dana pensiun juga tidak bisa sembarangan. Seseorang harus memperhatikan banyak hal, mulai profil risiko hingga berapa lama waktu untuk berinvestasi.

Agar lebih sederhana, bisa mengatur penempatan investasi di reksadana berdasarkan berapa lama waktu yang dimiliki sebelum pensiun. Bila akan pensiun dalam waktu lebih dari 20 tahun, artinya seseorang masih memiliki waktu panjang untuk mempersiapkan dana pensiun.

Dalam kondisi seperti ini, agar pengembangan investasi jadi maksimal, seseorang bisa memperbesar penempatan investasi dalam instrumen investasi yang agresif, seperti reksadana saham. Reksadana saham menawarkan return yang tinggi, sehingga bisa jadi pertimbangan untuk mempersiapkan dana pensiun jika jangka waktunya masih panjang.

Investasi di reksadana saham memang lebih cocok dilakukan dalam jangka panjang. Pasalnya, investasi di instrumen dengan underlying asset saham sangat fluktuatif. Bila dilakukan dalam jangka pendek, investasi akan lebih terpapar risiko. Sementara bila dilakukan dalam jangka panjang, risiko fluktuasi harga bisa diminimalisir.

Maklum, pergerakan harga saham dipengaruhi banyak sentimen, mulai sentimen seputar masing-masing emiten saham, sentimen ekonomi negara bersangkutan, hingga sentimen dari luar negeri.

Comment