Perjalanan Dewi Lestari dan Pengalaman Pembaca Supernova

MEDIAWARTA.COM, MAKASSAR – Salah satu agenda Makassar International Writers Festival (MIWF) 2016 adalah menghadirkan Dewi “Dee” Lestari di Chapel Fort Rotterdam, Jalan Ujungpandang, Makassar, Rabu (18/5/2016).

Di ajang ini, Dee mengisahkan 10 tahun perjalanan menulis novel heksalogi Supernova, juga pengalaman pembacanya. Dalam program “Growing Up with Supernova”, penulis yang juga dikenal sebagai penyanyi ini, langsung didampingi Lily Yulianti Farid sebagai moderator, sekaligus pendiri dan direktur MIWF.

Program dibuka dengan mengumpulkan audience yang sudah membaca tuntas keenam seri Supernova. Sebanyak 15 pembaca Supernova mendapat kesempatan foto bersama Dee, sebelum perbincangan dimulai.

Pelantun lagu Firasat ini berbagi cerita tentang awal menulis Supernova, untuk memberi hadiah ulang tahun ke-25 bagi dirinya sendiri. Menurutnya, menjadi penulis sudah menjadi impiannya sejak kecil.

“Saya ingin melihat buku saya terpampang di rak-rak toko buku. Itu akan menjadi hadiah termanis bagi diri saya. Waktu itu, saya berkata kepada suami, jika bisa mencapai titik tersebut, saya sudah siap mati kapan saja,” bebernya dengan nada bercanda.

Menyelesaikan seri terakhir Supernova, bagi Dee seperti mencapai puncak. Tetapi seiring penulisan seri terakhirnya, “Intelijensi Embun Pagi” justru membuatnya merasa kehilangan yang mendalam.

Di hadapan sekitar dua ratus pembaca Supernova yang memenuhi ruang Chapel, Dee juga berbagi tentang pengalaman menariknya dengan pembacanya. “Ada yang datang kepada saya sambil bilang, ‘Mbak Dee, saya membaca Supernova sejak kelas dua SMA, sekarang punya anak dua. Ada juga yang dilamar dengan novel Supernova,” ungkapnya.

Salah satu audiens yang hadir juga membuat seisi ruangan tertawa mendengar kisahnya, tentang istrinya yang penggemar berat Dee. Saat seri terakhir Supernova dirilis, istrinya lebih memilih menghabiskan waktu membaca novel tersebut dan menelantarkan suami dan anaknya, padahal sudah waktunya makan malam.

“Jika seorang pembaca mendatangi saya, dengan berkata buku saya mengubah hidup mereka, buat saya itu adalah penghargaan yang tidak bisa dibeli dengan apapun,” imbuh Dee.

Nisa Nasifah/Foto: Effendy Wongso

Comment