Cinta Bukan Perkara Gemuk atau Langsing

Foto: Getty Images

Cinta Bukan Perkara Gemuk atau Langsing
Oleh Mariska Tracy

MEDIAWARTA.COM – Kenapa sekarang kamu gemuk banget?” tanya Rudi saat melihat perubahan pada bentuk tubuh Kezia yang begitu drastis.

“Ehm… ehm… ak-aku tidak tahu kenapa. Mungkin karena liburan semester panjang dan aku tidak ada kerjaan.” Kezia beralasan.

“Kok bisa? Dulu-dulu, kamu tidak pernah kayak begini. Memang ada apa dengan kamu?” tanya Rudi heran.

“Kan aku sudah bilang, aku tidak tahu. Manusia kan bisa berubah sewaktu-waktu. Betul, kan?” ujar Kezia berbohong.

“Oh, begitu….aku mengerti.” Rudi hanya bisa pasrah dan tak bisa mengorek-ngorek lebih dalam lagi.

“Kenapa kamu ajak aku ke sini? Bukannya kamu sudah tidak mau ketemu sama aku?”

“Memangnya tidak boleh, ya? Aku cuma kangen.”

Deg-deg-deg….

Jantung gadis itu berdetak lebih kencang meskipun hanya berselang beberapa detik. Mukanya merah padam, terdiam dengan hati tak menentu. Seakan tak percaya atas pendengarannya sendiri. Seakan menyangsikan  hadirnya sosok tampan yang telah mengucapkan kalimat manis tadi, sungguh pun ia nyata berada di hadapannya kini. Sosok yang  yang sampai detik ini masih dinantikannya itu.

Tak percuma hari itu ia berdandan dengan sangat cantik dan modis. Namun sayangnya….

Ya, itu tadi!

Disesalinya perubahan badannya yang sekarang agak melar. Namun begitu, tak disadarinya, sesungguhnya kecantikan di wajah seorang  Kezia masih terpancar apalagi kalau ia tersenyum. Tidak teralangi badannya yang kini agak gemuk. Setidaknya, tak sampai melebihi obesitas dan sejenisnya.

“Masa? Kangen? Bukannya kamu sudah lupa sama aku dan menghilang begitu saja? Kamu sudah jadian sama Jenny sekarang, kan?” tanya Kezia dalam nada menginterogasai.

“Aku sudah tidak sama dia lagi. Dia sudah mengkhianati aku. Mungkin aku kena karma. Aku jadi sadar kalau aku dulu sudah jahat banget sama kamu!” Rudi mencoba meraih tangan Kezia, tetapi gadis itu berusaha menghindar. “Kenapa? Kamu sudah lupakan aku selama ini? Sudah tidak ada perasaan sayang lagi?”

“Bukan begitu!” elak Kezia.

“Tapi, kenapa?” tuntut Rudi.

“Aku sudah tidak bisa percaya lagi sama kamu. Dan ditambah lagi, aku belum siap!”

“Belum siap kenapa? Aku maklum kalau kamu belum bisa percaya sama aku. Tapi belum siap karena apa?”

“Karena aku sekarang gemuk! Aku tidak pantas bersanding di samping kamu!”

“Aku tidak terlalu mempermasalahkan itu, Kez. Asal kamu janji untuk menguruskan badan, diet, atau apalah namanya. Jadinya kamu juga yang cantik, kan? Pokoknya, aku tetap sayang sama kamu.”

“Apa benar? Kamu pasti bohong! Jangan kamu sakit hati aku lagi! Please!”

“Iya, aku janji!”

Comment