Dana repatriasi dari Tax Amnesty diproyeksi 75 persen masuk ke pasar modal

Foto: Istimewa

MEDIAWARTA.COM, JAKARTA – Dana repatriasi dari Tax Amnesty diproyeksi 75 persen masuk ke pasar modal. Dana repatriasi dari kebijakan pengampunan pajak tersebut, sebelumnya memang telah diprediksi bakal masuk sebagian besar ke instrumen pasar modal.

“Dari total dana yang bakal masuk, kami perkirakan hingga 75 persen, dan ini akan  mengalir masuk ke instrumen tersebut,” terang Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Kartika Wirjoatmodjo di Jakarta, Senin (25/7/2016).

Dikutip dari bisnis.com, Selasa (26/7/2016), ia mengatakan ada dua pintu masuk dana repatriasi, yaitu ke produk perbankan itu sendiri seperti dana pihak ketiga (DPK), serta ke perusahaan manajemen investasi dan sekuritas yang berpartner dengan bank. Di Bank Mandiri, perseroan berpartner dengan anak usaha, PT Mandiri Manajemen Investasi dan PT Mandiri Sekuritas.

Adapun perusahaan manajemen investasi dan sekuritas ini akan membantu pemilik dana untuk mencarikan instrumen pasar modal dengan return terbaik. “Dugaan kami memang kalau dari jenis investasinya, justru banyak yang masuk ke pasar modal karena yield-nya bagus,” ulasnya.

Kartika menambahkan, dana repatriasi yang masuk ke instrumen pendanaan perbankan, dalam hal ini adalah bank-bank BUMN, dapat mencapai Rp 200 triliun-Rp 250 triliun. Dana tersebut akan diarahkan masuk ke pendanaan jangka pendek perbankan, seperti deposito atau negotiable certificate deposit (NCD), di luar penawaran instrumen investasi melalui perusahaan manajemen investasi dan sekuritas yang berpartner dengan bank-bank BUMN.

Adapun melalui Mandiri Manajemen Investasi dan Mandiri Sekuritas, Grup Mandiri akan menawarkan sejumlah instrumen, seperti obligasi, saham, reksadana, termasuk penyertaan terbatas.

Comment