Dua remaja ditembak saat main Pokemon karena disangka pencuri

Marion Elise Raven dan Marit Elisabeth Larsen merupakan penyanyi asal Norwegia yang tergabung dalam M2M. Duo ini yang mengisi soundtrack film Pokemon: The First Movie dengan lagunya, Don't Say You Love Me.

MEDIAWARTA.COM, FLORIDA – Dua remaja ditembak saat main Pokemon karena disangka pencuri. Menurut polisi, dua remaja yang sedang bermain Pokemon Go larut malam di dalam mobil mereka di Florida, Amerika Serikat (AS), ditembak seorang penjaga rumah yang mengira mereka adalah pencuri.

Seperti dikutip dari bbc.com, pria tersebut mengatakan ia menembak mobil itu setelah mereka menolak untuk berhenti ketika ia berusaha menghentikannya, Sabtu (16/7/2016) lalu. Untungnya, kedua remaja itu tidak terluka.

Sebelumnya, si pemilik rumah mendengar kedua remaja itu berkata ,”Apa ada yang kamu dapatkan?”

Polisi di Florida menggunakan insiden itu sebagai kesempatan untuk menerbitkan pedoman bagi remaja dan orang tua tentang bermain game secara aman. Polisi juga mengatakan, mereka menerima telepon dari salah satu orang tua remaja itu ketika menyadari kempesnya ban mobil mereka disebabkan peluru.

Orang tua mereka mengatakan, anak remaja mereka juga tidak menyadari mereka ditembaki, dan hanya berpikir orang itu hanya berusaha untuk menakut-nakuti mereka.

Game ini merajai toko-toko aplikasi baik di App Store iPhone dan Google Play Android hanya beberapa hari sejak peluncurannya di AS, Australia, dan Selandia Baru. Karakter-karakter Pokemon pertama kali muncul di 1990-an di konsol Game Boy milik Nintendo.

Sekdar diketahui, Nintendo didirikan Fujasiro Yamauchi. Ihwal bisnisnya diawali mendirikan toko kartu Hanafuda, “Nintendo Koppai”. Fujasiro Yamauchi lahir pada 22 November 1859 di Jepang.

Pada akhir abad ke-19, warga Jepang sudah bosan terhadap permainan kartu yang itu-itu saja. Selain itu, pemerintah Jepang melarang permainan kartu dari negara asing untuk mencegah aktivitas perjudian.

Pada waktu itu, Jepang juga sangat mainstream terhadap produk negeri sendiri, dan sebisa mungkin swasembada dari produk dalam negeri.

Fujasiro berinovasi dengan memperkenalkan Hanafuda, sebuah permainan kartu yang diterima pemerintah, karena kartu ini menggunakan ilustrasi, bukan nomor.

Comment