Kim Yang Erl, Saranghae….

Foto: Istimewa

Akhirnya KLB menerima anggota baru sebagai bagian dari pengembangan. Selain hidup dari iuran anggota sebagai sanggar tari, KLB juga mengajukan proposal pentas ke event-event organizer. Dari fee hasil pentas-pentas yang kami lakukan itulah maka kelangsungan hidup KLB dapat terus berjalan.

Saya akui Arum punya peranan besar dalam perkembangan KLB. Selain gape sebagai koreografer, dia juga smart dalam melobi instansi yang hendak mengadakan pertunjukan suatu acara. Seperti di ambasade Korea Selatan dua bulan lalu. KLB sukses mewakili Indonesia dalam Festival Tarian Kontemporer di Seoul, Korea Selatan.

Di situlah awalnya perkenalan kami dengan Kim Yang Erl. Gadis itu merupakan putri kedua diplomat Korsel di Jakarta. Waktu itu dia tampil mewakili Korsel dengan tarian tradisional-modern. Perkenalan itu berlanjut lebih jauh setelah secara resmi dia mendaftarkan diri sebagai anggota KLB yang baru.

“Naneun chum Indonesialeul baeugo sip-eoyo. Naneun sesang-ui modeun chum-eul baeugo sip-eoyo (Saya ingin belajar tarian Indonesia. Saya ingin belajar semua tarian dunia).”

Dan keinginannya itu diwujudkan dengan masuknya dia sebagai anggota KLB. Dengan cepat dia dapat beradaptasi dengan iklim KLB yang dipadati serangkaian latihan serius. Bakatnya di bidang tari memang telah terbukti. Ede, pemandu bakat KLB, memilihnya menjadi salah satu wakil penari KLB, yang tampil sebagai dancer pembuka dalam pentas akbar Teater Tanah Airku dua minggu lalu.

Tentu saja hal itu menyulut api cemburu di hati Arum. Dia berusaha membatalkan keputusan itu sehingga bersitegang dengan Ede. Namun keputusan tetap dilaksanakan dengan aklamasi bahwa Kim Yang Erl tetap mewakili KLB di pentas akbar tersebut. Arum mati-matian menolak. Dan dia memilih mundur sebagai koreografer untuk pentas tersebut!

Menjelang pentas, gadis berambut mayang itu tidak pernah lagi muncul di pendopo. Dia menghilang seperti ditelan tanah. Berkali-kali saya menegur sikapnya yang apatis itu. Tapi dia malah membantah. Merusakkan kekompakan yang selama ini menjadi andalan KLB.

Sejak kehadiran Kim Yang Erl dia memang menjelma menjadi gadis yang aneh!

***

“Aku sudah tidak mau mendengar kalimat sarkartis bikin sakit kuping itu, Arum!”
Saya marah. Benar-benar marah kali ini. Sudah dua minggu dia mencecar saya hanya untuk mengeluarkan titah pemecatan Kim Yang Erl dari daftar keanggotaan KLB!
“Tapi….”
“Stop semua ocehanmu yang memburuk-burukkan Kim Yang Erl lagi!”
“Ka-kamu…!”
“Kamu kira sikap jealous-mu itu lebih baik ketimbang kelakuannya yang tengil itu?!”
“Ak-aku….”
“Kim Yang Erl tidak seburuk sangkamu, Arum! Aku tahu, selama ini kamu hanya mencari-cari kesalahan dia, sehingga urusan seperti rambutnya saja kamu permasalahkan!”
“Ta-tapi….”
“Kamu sudah keterlaluan!”

Comment