Kim Yang Erl, Saranghae….

Foto: Istimewa

Arum menitikkan air mata. Sudah lama saya tidak pernah melihat dia mengeluarkan air mata. Terakhir setahun lalu ketika kami berpisah dengan Bernardus Tito Chekov yang kembali ke Kiev, Ukraina.

“Kenapa, Arum?! Apa salah dia sama kamu?!”
“Ak-aku… ti-tidak ingin dia merampas….”
“Merampas apa?!”
“Merebut segalanya dari aku! Merebut hati kamu! Ak-aku cinta kamu, Bram! Aku tidak ingin dia….”

Saya terhenyak. Sama sekali tidak menyangka kalau selama ini Arum memendam rasa cintanya terhadap saya. Sungguh, saya tidak tahu! Karena sekian tahun ini saya hanya menganggap dia sebagai seorang sahabat. Tidak lebih dari seorang sahabat!

Saya menengadah ke langit lewat jendela besar pendopo. Suasana malam tanpa bintang seperti menegaskan kegalauan di hati saya. Pendopo mendadak sunyi. Hanya terdengar suara jangkrik mengerik dari luar sana. Anak-anak KLB sudah bubaran, pulang ke rumah masing-masing. Latihan malam ini selesai dengan menyisakan dua hati yang bimbang.

“Bram, naneun jib-e gago sip-eoyo. Naeil bwayo. Annyeong…. (Bram, saya pamit pulang. Sampai besok. Bye…).”

Kim Yang Erl pamit seperti biasa. Dia selalu pulang paling belakangan. Menunggu sampai saya mengantarnya pulang ke ambasade. Tapi hari ini dia bermaksud pulang sendiri setelah melihat saya mematung bersama Arum di pendopo.

“Kim Yang Erl, gidalim (tunggu)!”

Gadis itu menghentikan langkahnya.

“Naneun dangsin-ui gajeong-eul halgeyo (Saya antar kamu pulang).”

Air mata Arum menderas. Dia masih terduduk lunglai di teras pendopo. Saya menggigit bibir. Hati saya giris karena tidak pernah dapat mencintai gadis berambut mayang itu.

Arum selamanya sahabat saya.

Biodata Penulis:

Effendy Wongso, lahir di Bone, 13 Juni 1970. Cerpen-cerpennya tersebar hampir di seluruh majalah remaja nasional. Nominator Lomba Cipta Cerpen Remaja (LCCR) Anita Cemerlang empat tahun berturut-turut, sekaligus salah seorang pengarang paling produktif versi majalah Anita Cemerlang 1996 ini, pernah tercatat sebagai koresponden majalah Anita Cemerlang (1996-1998), pemimpin redaksi majalah Planet Pop (1999-2000), dan Redaktur Pelaksana di majalah Makassar Terkini (2008-2009). Cerpen Kim Yang Erl, Saranghae…. pernah diterbitkan Tabloid Gaul, Jakarta pada 2003 lalu dengan judul Selamanya Sahabat.

Comment