Kinerja bisnis PT Vale pada semester kedua tumbuh positif

MEDIAWARTA.COM, JAKARTA – Kinerja bisnis PT Vale pada semester kedua tumbuh positif. PT Vale Indonesia mengumumkan pencapaian kinerja untuk triwulan kedua tahun 2016 yang belum diaudit. Hasilnya, produksi nikel dalam matte serta volume penjualannya pada triwulan kedua 2016 lebih tinggi 15 persen dan 23 persen berturut‐turut dibandingkan realisasi volume produksi dan penjualan pada triwulan satu.

“Harga rata‐rata kami di triwulan ini kurang lebih tiga persen, lebih tinggi dibandingkan harga rata‐rata di triwulan sebelumnya,” ujar Chief Executive Officer dan Presiden Direktur Perseroan PT Vale, Nico Kanter dalam keterangan resminya kepada MediaWarta.com, Jumat (29/7/2016).

Kendati demikian, ia mensyukuri pencapain tersebut yang didukung kenaikan harga nikel di London Metal Exchange akhir‐akhir ini. “Kami akan tetap memfokuskan upaya untuk meningkatkan efisiensi dan mengurangi biaya‐biaya,” tuturnya.

Nico menambahkan, biaya pokok pendapatan perseroan per metrik ton nikel matte yang dijual menurun sembilan persen dari triwulan sebelumnya, terutama karena penurunan komponen utama biaya produksi. Biaya bahan pembantu dan karyawan, yang merupakan 25 persen dan 14 persen dari biaya produksi, turun tiga persen dan tujuh persen.

Sementara, dari sisi depresiasi, amortisasi, dan deplesi, yang merupakan komponen biaya produksi terbesar kedua, dalam per metrik ton penjualan juga menurun walaupun jumlah totalnya menunjukkan peningkatan. Begitu juga biaya‐biaya bahan bakar minyak, kontrak, dan jasa yang meskipun meningkat namun mengalami penurunan dalam per metrik ton penjualan.

Pada perolehan earnings before interest, taxes, depreciation and amortization (Ebitda) PT Vale pada 2T16 adalah sebesar 26,1 juta dolar AS, lebih tinggi dibandingkan Ebitda pada 1T16 yang sebesar 9,2 juta dolar AS. Kas dan setara kas perseroan pada 30 Juni dan 31 Maret 2016 masing‐masing sebesar 257,5 juta dolar AS dan 232,6 juta dolar AS. Sekadar diketahui, Ebitda adalah laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi.

“Pada triwulan kedua telah mengeluarkan sekitar 16,8 juta dolar AS untuk belanja modal, yaitu sekitar 65 persen dari pengeluaran belanja modal di triwulan pertama,” papar Nico.

Oleh karena itu, PT Vale akan terus melaksanakan pengontrolan pengeluaran yang berhati‐hati untuk menjaga ketersediaan kas.

Nico mengungkapkan, pada 2016 PT Vale berencana memproduksi sekitar 80 ribu ton nikel dalam matte.

Singgih Wahyu Nugraha/Foto: Singgih Wahyu Nugraha

Comment