Ternyata program Kredit Usaha Rakyat reduksi kredit UMKM swasta

Foto: Istimewa

MEDIAWARTA.COM, JAKARTA – Ternyata program Kredit Usaha Rakyat reduksi kredit UMKM swasta. Bank swasta harus bekerja lebih keras untuk mengucurkan kredit mikro pada semester kedua 2016. Maklum, mereka mesti bersaing dengan bank pemerintah yang menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR). Dengan amunisi berupa bunga sebesar sembilan persen, tiga bank BUMN sudah menggelontorkan kredit mikro tersebut mencapai Rp 92 triliun.

Dikutip dari Kontan, Sabtu (30/7/2016), PT Bank Danamon Tbk merasakan betul kondisi itu. Bank penyalur kredit mikro lewat Unit Danamon Simpan Pinjam (DSP) ini membukukan penurunan bisnis mikro di semester pertama hingga 28,06 persen menjadi Rp 12,5 triliun.

Direktur Bank Danamon Satinder Pal Singh Ahluwalia, mengungkapkan, program KUR menjadi tantangan terbesar bagi kredit mikro banknya. Di enam bulan pertama tahun ini, Bank Danamon terpaksa menutup 269 cabang DSP. Kini jumlah DSP hanya tersisa 510 cabang.

Meski demikian, pada semester kedua 2016 pihaknya memproyeksikan penyaluran kredit mikro akan lebih baik, sehingga pertumbuhan DSP bisa sama dengan tahun lalu.

Di paruh kedua tahun ini, Bank Danamon akan fokus kualitas aset DSP. Sementara untuk meningkatkan penyaluran kredit mikro, strategi yang diterapkan Bank Danamon adalah dengan mendongkrak produktivitas dan mengoptimalkan peran digital banking.

Serupa, PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) Tbk juga menorehkan penurunan di bisnis mikro. Selama semester I 2016, kredit mikro BTPN merosot 13,31 persen jadi Rp 8,14 triliun saja. “Pada semester kedua, kami akan lebih fokus menjaga kualitas kredit,” ujar Direktur Utama BTPN.Jerry Ng.

Sementara PT Bank CIMB Niaga Tbk berencana menerapkan strategi pengembangan segmen UMKM, dengan fokus ke program SME dan linkage. “CIMB Niaga terus mengembangkan sejumlah model bisnis yang disesuaikan dengan keunggulan dalam digital banking. Kami akan masuk ke pasar yang potensial sesuai jangkauan kantor,” imbuh Chief Micro Small Medium Enterprise Bank CIMB Niaga Sukarman Omar.

Penurunan kredit mikro bank swasta tersebut berbanding terbalik dengan penyaluran kredit mikro bank BUMN. PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) Tbk pada semester pertama 2016 mencetak kenaikan kredit mikro sebesar 23,62 persen menjadi Rp 191 triliun.

Menurut Direktur UMKM BRI Mohammad Irfan, program KUR menyumbang 21 persen dari total kredit UMKM banknya. “Semester kedua tahun ini, kami harap bisa tembus Rp 200 triliun,” optimistisnya.

Demikian juga PT Bank Mandiri Tbk yang menorehkan kenaikan kredit mikro 18 persen jadi Rp 15 triliun. Direktur Retail Banking Bank Mandiri Tardi menjelaskan, sebanyak Rp 6,5 triliun atau 43 persen di antara pencapaian kredit mikro itu disumbangkan KUR. “Harapannya, akhir tahun kredit mikro akan tumbuh 22 persen,” imbuhnya.

Terlihat dari data OJK, hingga Mei 2016 lalu, pangsa pasar kredit mikro bank swasta hanya 11,66 persen dari total kredit mikro perbankan. Bank BUMN menguasai pasar kredit mikro dengan persentase mencapai 83,31 persen.

Comment