Menjamah humanitas melalui hunting foto HIPI

MEDIAWARTA.COM, MAKASSAR – Menjamah humanitas melalui hunting foto HIPI. Pada Sabtu (30/7/2016), Kawasan Pelabuhan Paotere, Makassar, menjadi momentum bagi komunitas fotografi di Makassar, khususnya yang ikut dalam hunting foto bersama se-Nusantara yang diselenggarakan Humanity Photography Indonesia (HIPI).

Pasalnya, kegiatan yang mengusung tema “Kita Peduli” tersebut dilaksanakan serentak di 22 kota Indonesia. Namun, yang terpenting diharapkanmelalui kegiatan tersebut, fotografer dapat menggerakkan kesadaran masyarakat Indonesia secara tersirat terkait ragam humanitas di Tanah Air.

Kegiatan memotret realitas rakyat ini, baik dari sisi kehidupan sosial maupun kebudayaan yang beragam di berbagai daerah, dapat terdokumentasikan dengan baik. Sehingga, dengan karya-karya itu pesan moral tersebut secara implementatif dapat menjadi refleksi ke arah yang lebih baik.

Hunting dimulai pukul 07.00 Wita ini diikuti 37 fotografer, diawali penjelasan mengenai HIPI dan tema hunting, serta dilanjutkan foto bersama. Setelah itu, peserta disebar ke kawasan pemukiman nelayan, pelelangan ikan, dan pelabuhan rakyat Paotere. Hunting berakhir pada pukul 11.00 Wita dan dilanjutkan diskusi mengenai fotografi human interest (HI).

Peserta yang ikut berpartisipasi pada hunting kali ini berkesempatan mengikuti lomba foto yang diselenggarakn HIPI bekerja sama Nikon, dan berpeluang memenangkan kamera Nikon, dengan syarat mengunggah foto-foto hasil hunting ke akun Instagram.

Sekadar diketahui, fotografi human interest adalah potret dari kehidupan seseorang yang menggambarkan suasana/mood dan menimbulkan simpati dari orang yang melihatnya.

Awalnya, human interest photography lebih termasuk dalam bagian foto jurnalisme, yaitu menggambarkan kehidupan dan interaksi manusia dengan lingkungannya, dan lalu bertujuan supaya mengetuk hati orang-orang untuk bersimpati dan “beraksi” untuk membantu subjek foto.

Dalam fotojurnalisme, human interest termasuk dalam bagian feature. Bagian ini biasanya sisipan dan bukan untuk berita utama. Kategori human interest lebih banyak tentang kehidupan individu atau masyarakat biasa yang jarang diulas.

Human interest cukup luas cakupannya, tetapi sering dicampur-adukkan dengan kategori lain seperti portrait photography, culture photography (budaya), street photography, travel photography, conceptual photography, dan lain-lain.

Kebanyakan foto human interest menggambarkan kehidupan masyarakat ekonomi lemah atau di daerah pedalaman, tetapi sebenarnya human interest tidak membatasi subjek masyarakat kelas bawah saja, namun termasuk potret keberhasilan masyarakat kelas atas. Foto human interest bisa terdiri satu foto atau rangkaian foto bercerita (photo essay).

Ardyanto Patandung/Foto: Ardyanto Patandung

Comment