Sulsel Inflasi 0,45 Persen di Juni 2016

Kepala BPS Sulsel, Nursam Salam (kanan), saat merilis Berita Resmi Statistik (BRS) di Kantor BPS Sulsel, Jalan Haji Bau, Makassar, Jumat (1/7/2016).

MEDIAWARTA.COM, MAKASSAR – Penghitungan inflasi Sulsel pada Juni 2016, didasarkan pada hasil survei harga konsumen yang dilakukan Badan Pusat Statistik (BPS) Sulsel, mencatat terjadi inflasi sebesar 0,45 persen di Sulsel.

Survei dilakukan pada pasar tradisional dan pasar modern maupun swalayan di lima kota indeks harga komsumen (IHK) nasional, Bulukumba, Watampone, Makassar, Parepare, dan Palopo. Inflasi tersebut lantaran terjadi kenaikan IHK dari 123,10 pada Mei 2016 menjadi 123,65 pada Juni 2016.

Hal tersebut diungkapkan Kepala BPS Sulsel, Nursam Salam saat menyampaikan Berita Resmi Statistik (BRS) di Kantor BPS Sulsel, Jalan Haji Bau, Makassar, Jumat (1/7/2016).

Ia menambahkan, tingkat inflasi tahun kalender 2016 dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Juni 2016 terhadap Juni 2015), masing-masing sebesar 1,25 persen dan 4,30 persen.

Menurutnya, inflasi Sulsel Juni 2016 terjadi karena semua kelompok pengeluaran mengalami kenaikan harga yang ditunjukkan naiknya indeks harga pada kelompok bahan makanan sebesar 0,59 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,73 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,21 persen, kelompok sandang sebesar 1,12 persen, kelompok kesehatan 0,49 persen, kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar 0,07 persen dan kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan 0,15 persen.

“Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga pada Juni 2016 antara lain daging ayam ras, emas perhiasan, gula pasir, ikan bandeng, ikan cakalang, pisang, telur ayam ras, tarif listrik, pepaya, dan ikan layang,” papar Nursam.

Sementara, komoditas yang mengalami penurunan harga adalah bawang merah, cabai rawit, tomat sayur, cabai merah, tomat buah, daun kacang panjang muda, mi kering instan, cakalang asap, kain gorden, dan batu bata/batu tela.

“Kelompok komoditas yang memberikan andil atau sumbangan inflasi pada Juni 2015, yaitu kelompok bahan makanan sebesar 0,1561 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau 0,1188 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar 0,0461 persen; kelompok sandang 0,0877 persen; kelompok kesehatan 0,0203 persen, kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga sebesar 0,0043 persen; dan kelompok transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,0253 persen,” tutup Nursam.

Effendy Wongso/Foto: Effendy Wongso

Comment