Ternyata Jahe Dapat Membunuh Kanker

MEDIAWARTA.COM, sudah banyak penelitian mengungkap menfaat menguntungkan dari tanaman jahe. Selama berabad-abad jahe diyakini dapat mengobati berbagai penyakit, dan kini jahe semakin popular karena memiliki manfaat sebagai anti kanker kuat karena mengandung berbagai senyawa aktif seperti gingeol, paradols dan shagaols.
Dalam hasil studi ilmiah, diterbitkan oleh Jurnal Kimia dan Teknologi pangan menegaskan, tumbuhan akar ini sangat efektif mengobati kanker kolorektal, ovarium, dan kanker prostat.

Para ahli juga meyakini, jahe lebih efektif dari kemoterapi. Lalu, bagaimana cara kerja jahe melakukan fungsinya menghancurkan jenis kanker tersebut dan cara kita dalam memanfaatkan jahe untuk mengatasi kanker? Berikut penjelasan bangaimana jahe dapat membunuh kanker.

Jahe dan kanker kolerektal
Kemampuan jahe dalam mencegah dan mengobati kanker kolerektal pertama kali dipublikasikan 12 tahun silam, disebuah konfrensi yang didedikasikan untuk Cancer Prevention Research. Para ahli menyebutkan ada cukup bukti kemampuan jahe untuk melindungi orang-orang dari jnis anker ini.
Sejak itu, beberapa penelitian yang dilakukan akhirnya mendapatkan bukti potensi jahe membunuh kanker jenis ini. Para peneliti menyatakan, jahe dapat pula menghilangkan se-sel kanker kolorektal yang baru berkembang sehingga jahe dapat digunakan sebagai tambahan pengobatan bagi penderita kanker kolorektal.
Memasukkan jahe dalam menu harian anda dengan dosis optimal untuk mengkonsumsi jahe adalah 4 gram setiap hari untuk orang dewasa. Namun untuk ibu hamil, hanya diperbolehkan mengkonsumsi maksimal 1 gram per hari. Hadirkan jahe dalam santapan harian, membuat anda terhindar dari bahaya kanker.

Jahe menghancurkan sel kanker ovarium
Sebuah studi ilmiah yang diterbitkan majalah Complementary and Alternative Medicine, menyebutkan senyawa dalam jahe dapat menghambat pertumbuhan sel-sel kanker. Senyawa ini memiliki efek anti angiogenik yang kuat. Hasil studi juga menemukan kegunaan jahe dalam mencegah dan mengobati kanker ovarium. Senyawa jahe tidak mengakibatkan resistensi sel kanker ovarium, jahe tidak beracun, tanpa efek samping sehingga lebih aman dari kemoterapi konvensional

Jahe menghancurkan sel kanker prostat
Hasil studi ilmiah yang dilakukn di Amerika Serikat, yang diterbitkan dalam Journal of Nutritition (edisi Inggris) menunjukkan bahwa ekstrak jahe dapat menghambat pertumbuhan se-sel kanker prostat, ini terbukti juga dapat mengurangi perkembangan kanker prostat lebih dari setengan penderitanya.
Hasil penelitian juga menunjukkan, Jahe tidak mempengaruhi sel-sel sehat sehingga aman dikonsumsi dan sebaiknya mengkonsumsi 100 gram jahe segar setiap hari akan memberikan efek yang baik dalam melawan
sel-sel kanker prostat.

Sumber: berbagai sumber
Foto: Istimewa

Comment