Yuk, Nikmati Sunrise Paling Memikat di Gunung Bromo

Foto: Dok Savana Explore

Senior Sales Executive Ibis Makassar City Center, Andi Fheni Rachmah, saat mengunjungi Gunung Bromo. Gunung Bromo adalah salah satu bagian yang membentuk Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, memiliki ketinggian 2.392 meter dari permukaan laut (Mdpl). Gunung ini merupakan gunung api aktif, dikeliling lautan pasir seluas 10 kilometer persegi.
Senior Sales Executive Ibis Makassar City Center, Andi Fheni Rachmah, saat mengunjungi Gunung Bromo. Gunung Bromo adalah salah satu bagian yang membentuk Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, memiliki ketinggian 2.392 meter dari permukaan laut (Mdpl). Gunung ini merupakan gunung api aktif, dikeliling lautan pasir seluas 10 kilometer persegi.

Pasalnya, di kawasan Penanjakan, banyak terdapat warung makanan dan minuman yang juga menjual barang-barang khas Bromo seperti kaus, kupluk, sarung tangan, dan syal.

Lantaran Fheni tidak membawa perlengkapan memadai, ia pun membeli topi, syal, dan sarung tangan Rp 50 ribu, untuk dipakai menembus hawa dingin Penanjakan.

Waktu yang ditunggu pun tiba. Ia segera bergegas menuju ke spot sunrise di Penanjakan. Untuk sampai ke sana harus berjalan kaki sekitar 100 meter. Spot sunrise ini tempatnya tidak terlalu luas, namun cukup untuk menampung sekitar 100 orang lebih. Di sini juga terdapat bangku-bangku panjang yang biasanya digunakan sebagai pijakan kaki pengunjung untuk melihat sunrise, dan deretan pegunungan seperti Gunung Bromo, Batok, dan Semeru. Sering juga dipakai untuk berselfie ria dengan background sunrise Gunung Bromo.

Selain perlengkapan seperti sarung tangan, kaus kaki, topi, dan syal, pengunjung yang ingin menuju ke Penanjakan, juga disyaratkan memakai jaket tebal yang tahan dingin. Jika tidak membawa itu, bisa menyewa mulai Rp 10 ribu-Rp 25 ribu.

Selain melihat keindahan matahari terbit, kegiatan lain yang sering dilakukan wisatawan adalah mengambil gambar melalui bidikan kamera.

Ada pula yang datang sekadar ingin merasakan “keagungan” Tuhan, melalui pemadangan alam semesta yang sangat indah di Penanjakan Gunung Bromo. Di Penanjakan bisa melihat pemandangan Gunung Bromo, Gunung Batok, Gunung Kursi, dan Gunung Semeru.

Menikmati matahari terbit di Penanjakan Gunung Bromo memang berbeda dengan puncak lainnya yang berada di kawasan wisata Gunung Bromo. Dari Puncak Penanjakan, traveler dapat melihat pemandangan yang tidak pernah dilihat sebelumnya.

Menunggang Kuda Menuju Kawah Bromo

Setelah puas menikmati sunrise di Penanjakan, dan matahari sudah muncul sempurna, Fheni menuju ke Gunung Bromo itu sendiri. Jalan yang ditempuh untuk sampai ke sana harus melewati lautan pasir. Sampai di tempat parkir, pengunjung harus berjalan kaki bila ingin menuju ke kawah Gunung Bromo.

“Bila tidak ingin lelah, bisa menggunakan jasa joki kuda untuk menuju ke tangga Gunung Bromo. Saat itu, saya menunggang kuda ditemani joki menuju ke sana. Tarifnya bervariasi, tergantung kemampuan menawar. Bisa hanya Rp 15 ribu, atau bahkan Rp 50 ribu (bagi yang tak pandai menawar),” ungkapnya.

Kawah Gunung Bromo akhirnya ada di depan mata, setelah melewati anak tangga yang cukup melelahkan. Kawah ini mengeluarkan asap putih setiap saat. Di kawah ini setiap tahunnya diadakan upacara Kasodo, yang salah satu ritualnya adalah melemparkan sesajen ke dalam kawah. Sesajen-sesajen tersebut diperebutkan orang-orang yang telah menunggu di bawah.

Selain kawahnya yang indah, di sini pengunjung biasanya berfoto dengan menggunakan Gunung Batok sebagai latar belakangnya. Banyak orang yang mengira Gunung Batok ini adalah Gunung Bromo, karena bentuknya yang memang layaknya gunung pada umumnya.

Comment