Luar Biasa, hasil medali perak Olimpiade Rio de Janeiro Eko Yuli Irawan diperoleh dari persiapan singkat

Eko Yuli Irawan (kiri), saat menerima medali perak Olimpiade Rio de Janeiro dalam cabang angkat besi. Foto: juara.net

MEDIAWARTA.COM, RIO DE JANEIRO – Luar Biasa, hasil medali perak Olimpiade Rio de Janeiro Eko Yuli Irawan diperoleh dari persiapan singkat. Setelah medali perak Olimpiade Rio de Janeiro yang diraih Sri Wahyuni, kontingen Indonesia menambah satu medali perak lagi setelah Eko Yuli Irawan menempati peringkat kedua pada kompetisi angkat besi Olimpiade 2016 di kelas 62 kilogram (kg), Senin (8/8/2016) malam waktu setempat atau Selasa (9/8/2016) pagi WIB.

Dikutip dari juara.net, Eko mengangkat beban dengan total angkatan 312 kg. Ia hanya kalah enam kg dari lifter Kolombia, Oscar Figueroa yang berhasil menggondol medali emas. Adapun medali perunggu diraih Farkhad Khaki (Kazakstan).

Meskipun mendapat medali perak, rasa kecewa terlihat di raut muka manajer timnas angkat besi, Alamsyah Wijaya dan staf pelatih. Alamsyah mengakui, Eko seharusnya bisa merebut medali emas.

“Hasil ini terbilang luar biasa jika melihat masa persiapan efektif (singkat) yang hanya tujuh bulan. Medali perak merupakan hasil terbaik yang bisa dicapai saat ini,” aku Alamsyah seusai pertandingan.

Menurutnya, pemusatan latihan di Afrika Selatan cukup efektif untuk meningkatkan performa para lifter. “Eko tidak ada masalah dengan strategi selama menjalani pertandingan, karena para lifter sudah sering bertemu di berbagai kejuaraan,” beber Alamsyah.

Diterangkan, tak ada masalah pada strategi karena jika memiliki power strategi akan berjalan baik. “Saya pikir masalahnya ada di nutrisi, namun kami tetap bersyukur. Kami juga berterima kasih kepada semua pihak, termasuk pemerintah melalui Menpora yang sudah banyak mendukung kami,” ujarnya.

Eko mengawali pertandingan dengan angkatan snatch 142 kg. Saat ingin mengangkat beban 146 kg, lifter kelahiran 24 Juli ini gagal dalam dua kesempatan. Pada angkatan clean and jerk, Eko mengawali dengan 170 kg dan berhasil. Setelah itu, Eko menaikkan beban menjadi 176 kg, namun gagal.

Demi mengejar Figueroa, Eko ditargetkan untuk mengangkat beban 179 kg, tetapi kembali gagal. Berkat medali perak yang diraihnya, Eko menjadi atlet Indonesia pertama yang mampu mendapat medali pada tiga Olimpiade secara berurutan,  Olimpiade Beijing 2008, Olimpiade London 2012, dan Olimpiade Rio 2016.

Pencapaian Eko disambut gembira Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Angkat Besi dan Angkat Berat Seluruh Indonesia (PB PABBSI) Rosan P Roslani. “Syukur Alhamdullilah, atas pencapaian dua medali perak dari tim angkat besi pada Olimpiade 2016. Hal ini menjadi prestasi yang membanggakan dan tidak mudah untuk dicapai,” imbuh Rosan.

Untuk nomor berikutnya, ia mengungkapkan masih ada Triyatno, dengan demikian pihaknya berharap bisa mendapat medali dari sini. Seperti diketahui, Triyatno dan I Ketut Ariana akan bertanding Selasa (9/8/2016) malam waktu setempat di kelas 69 kg, sementara Deni akan turun di kelas 77 kg.

Comment