Makcomblang

Foto: Istimewa

“Yu, kenapa sih kalau ngomongin James kamu jadi cuek begitu?” tanyaku suatu ketika ketika tak tahan melihat kelakuannya yang antipati begitu.

“Ya, tidak ada apa-apa. Malas saja, setiap hari yang kamu bicarakan James-James-James melulu. Memangnya tidak ada bahan obrolan lain apa?” jawabnya enteng ketika itu pula.

Aku tertawa kala itu. Benar juga katanya. Aku kelewat berbunga-bunga terhadap cowok bule itu. Aku terlalu exciting untuk segala hal yang menyangkut James! Tetapi, who cares? I am in love with James and that’s all!

Sampai pada suatu waktu pula, saat aku ingin makan siang di luar kantor: Aku ingin berterima kasih kepada Ayu, mengajaknya makan siang bersama, karena dia adalah sosok penting yang mengandili hubunganku dengan James Adams. (Namun ini sekaligus trikku untuk dapat bertemu dengan James Adams yang sekantor dengan Ayu!)

Tiba di ruang kantornya, seperti biasa. terlalu biasa menurutku karena akulah satu-satunya tamu yang paling “kurang ajar” di kantornya lantaran tak pernah mengetuk pintu bila masuk ke ruang kantor sahabatku yang bernama Ayu tersebut.

Dan ketika daun pintu kupentang.

Ya, Tuhan! Langit di atasku seperti runtuh!

Kulihat dua insan saling berpelukan dalam kemesraan yang, asyik masyuk!

Ciuman madu!

Hatiku berdarah tiba-tiba.

Ayu dan James Adams saling bercumbu!

Oh, my God! What happened to my world?

Kenapa semuanya jadi begini?

James Adams dan Ayu?!

Kenapa lagu lawas Mak Comblang dari Potret tiba-tiba menghantui kepalaku?

Aku duduk tertegun di sofa memandangi hujan lebat di luar sana dari balik jendela kantorku. Di depanku tergeletak tulisan Ucu Agusting yang berjudul Being Ing.

“Harusnya temen menjaga hati temenya
Harusnya temen nggak menikam dari belakang
Harusnya temen nggak boleh makan temen
Harusnya….”

Aku menangis karena hal ini!

Biodata Penulis:

Tri Astuti Oktavianti, lahir di Jakarta, 2 Oktober 1985. Alumni Universitas Nasional jurusan Hubungan Internasional ini pernah meraih The Second Winner of Writing Italian Competition “L’ Italia e il Mare on 7th International of Italian Language in The World” yang diadakan Departemen Luar Negeri Italia. Tri menjadi orang Indonesia pertama yang dapat juara lomba ini dengan mengalahkan kontestan lain dari 90 negara pada 2007. Penulis ini sangat mengagumi penulis teenlit Meg Cabot. Selain menulis, ia memiliki hobi browsing di internet.

Comment