Ini terapi tradisional untuk meredakan rasa mual

MEDIAWARTA.COM – Ini terapi tradisional untuk meredakan rasa mual. Semua orang pasti pernah mengalami mual atau muntah pada satu masa di dalam hidupnya. Entah itu berhubungan dengan kehamilan, asam lambung, terapi kanker, maupun kondisi pasca bedah.

Mual adalah kondisi kesehatan yang umumnya tidak berbahaya, namun bisa sangat menganggu aktivitas sehari-hari. Tetapi, bagi Anda yang sering dihinggapi rasa mual, kabar baiknya gejala mual relatif mudah untuk diatasi. Beberapa bumbu dan terapi tradisional, secara ilmiah terbukti dapat mengusir pusing dan rasa mual dengan cepat dan efektif.

Untuk mengatasinya, tradisi Tiongkok telah menggunakan jahe untuk mengobati berbagai masalah pencernaan dan nyeri selama lebih 2.000 tahun. Dikutip dari Kompas, menurut University of Maryland Medical Center, masih belum jelas bagaimana jahe mengurangi rasa mual, tetapi para peneliti yakin komponen aktif gingerol di dalam jahe lah yang bekerja pada sistem saraf pusat dan sistem pencernaan meredakan rasa mual.

Peppermint. Seperti jahe, pepermint adalah obat tradisional untuk membantu meredakan rasa mual dan gangguan pencernaan. Masih menurut University of Maryland Medical Center, peppermint baik dalam bentuk minyak maupun teh atau daun, memiliki sifat melemaskan otot perut dan menimbulkan efek mati rasa. Dua hal inilah yang bermanfaat menghilangkan rasa mual dan keinginan muntah Anda.

Akupunktur dan akupresur. Para praktisi kesehatan di Tiongkok telah mempraktikkan ilmu tekanan pada beberapa poin tubuh untuk memanipulasi dan mengatasi gejala fisik, termasuk mual, selama ribuan tahun, Akupunktur memasukkan jarum panjang dan tipis ke dalam kulit pada titik tubuh tertentu.

Banyak ilmuwan percaya, jarum dapat merangsang saraf tertentu di dalam tubuh, yang kemudian mengirim sinyal ke otak untuk melepaskan hormon yang mengurangi rasa sakit dan mual. Ketika peneliti membandingkan akupunktur dengan obat mual untuk pasien kanker, mereka menemukan bahwa akupunktur lebih efektif.

Akupunktur juga mengurangi kebutuhan obat antimuntah setelah kemoterapi, demikian menurut studi pada 2015 yang dimuat dalam jurnal Complementary Therapies. Sementara, akupresur memiliki pendekatan mirip akupunktur, dengan memberi penekanan pada titik-titik tertentu di tubuh. Akupunktur dan akupresur membantu mengurangi mual disebabkan kehamilan, kanker, dan refluks asam.

Aromaterapi. Aromaterapi seperti lemon dan pepermint mampu menetralisir aroma yang berkontribusi menimbulkan rasa mual dan menambahkan aroma yang dapat memberikan bantuan, demikian menurut sebuah studi pada 2013 yang diterbitkan di jurnal Anesthesia and Analgesia.

Ada juga studi yang meneliti efek minyak beraroma jahe, spearmint, peppermint, kapulaga dan alkohol isopropil terhadap para pasien bedah. Para peneliti menemukan, pasien yang mengirup aroma jahe dan pepermint, berkurang rasa mualnya secara signifikan dibandingkan pasien yang membaui alkohol isopropil.

Comment