Karena usia Ibumu belum tentu lebih panjang dari waktu kesibukanmu

Foto by Shutterstock

MEDIAWARTA.COM – Apakah kita sudah menjadi anak yang berbakti ? Apakah kita sudah melakukan yang terbaik dan membalas semua jasa ibu tercinta? Sebagai anak, rasanya sulit untuk bisa membalas semua jasa dan kebaikan ibu. Tak pernah cukup waktu kita untuk memberikan semua yang terbaik untuk ibu kita tercinta.

Tetapi kadang kita terlalu sibuk dengan urusan kita sendiri. Sampai tak punya sedikit waktu untuk menyapa atau menghabiskan waktu bersama ibu. Padahal belum tentu usia ibu kita lebih panjang dari semua waktu sibuk yang kita miliki.

Hanya Ibu yang Menerima Diri Kita Apa Adanya

Saat segalanya terasa serba sulit, hanya senyuman ibu yang bisa menenangkan hati ini. Menghilangkan semua rasa cemas dan gelisah dalam hati. Hanya ibu yang tahu diri kita apa adanya. Bahkan ia bisa merasakan sesuatu yang bahkan tak kita ungkapkan secara langsung padanya. Sungguh, betapa lemah diri ini jika tak ada ibu di sisi.

Maaf, Belum Jadi Putrimu yang Terbaik

Kita tahu bahwa ibu pasti punya harapan besar pada putrinya. Seorang ibu juga pasti mendoakan kebaikan dan keberhasilan putrinya. Apapun yang terjadi, seorang ibu selalu mengharapkan yang terbaik untuk putrinya. Setiap doanya jadi kekuatan kita untuk terus bangkit dan menjadi perempuan yang tangguh. Ah, ibu, maafkan putrimu ini yang belum jadi yang terbaik. Tapi kuberjanji akan berusaha sebaik mungkin menjadi kebanggaanmu.

Semoga Waktu dan Kesempatan Itu Masih Ada

Ingin rasanya membuat ibu bahagia selamanya. Memastikan ibu ikut tersenyum di hari pernikahan kita. Melihat wajah ibu yang akan ikut merona saat kita memberinya cucu. Memastikan hari-harinya selalu penuh kebahagiaan dan keberkahan. Semoga kita semua masih memiliki waktu dan kesempatan untuk memberikan yang terbaik pada ibu kita tercinta.

Ibu, Maafkan Putrimu yang Sering Tak Peduli

Ada rasa sesal dan kecewa setiap kali gagal atau belum bisa membahagiakan hati ibu. Belum bisa membuat ibu tersenyum. Belum mampu membuat hidupnya lebih nyaman atau lebih baik dari sebelumnya. Begitu banyak kelemahan dan juga alasan yang kita buat sehingga belum bisa memberikan yang terbaik untuk ibu tercinta. Ibu, maafkan putrimu ini yang sering tak peduli dan masih egois hanya memikirkan diri sendiri.

Membayangkan wajah ibu sudah membuat air mata ini menetes rasanya. Teringat kembali saat-saat sulit kita yang selalu ditemani ibu. Momen-momen penuh kesan saat ibu selalu memberikan senyuman terbaiknya di saat kita jatuh, tapi ibu selalu mendoakan yang terbaik.

Kita tak pernah tahu sampai kapan kita akan bisa bersama ibu. Tak pernah ada yang tahu soal rahasia waktu dan usia. Semoga ibu kita senantiasa diberi kesehatan dan kebahagiaan.

Sumber : vemale

Comment