MEDIAWARTA.COM, MAKASSAR – Tingkat hunian hotel diawal tahun menjadi momen low season dimana pada umumnya hanya berkisar pada angka 40-60 persen. Hal itu dikarenakan para pelaku perhotelan setelah meraup untung cukup banyak pada perayaan pergantian tahun sehingga saat ini menjadi hal yang menantang para pelaku perhotelan untuk lebih kreatif.

Dengan promo tersebut, masing-masing hotel ini berharap dapat meraih okupansi yang lebih tinggi dibandingkan tahun-tahun sebelumnya yang hanya mencapai 60 persen. The Rinra hotel misalnya, adik bungsu Grand Clarion ini mematok target di atas 75 persen.

“Selama 4 hari bulan januari ini kita okupansi cukup tinggi 75 persen. Jadi kami berharap sampai akhir Januari bisa bertahan seperti itu,” kata Head of Marcom Phinisi Point, Mustahab Nur Iman.

Clarion sendiri memasang target di atas 60 persen. Sedangkan dua hotel lainnya, masing-masing Quality dan Dalton memasang target 80 dan 85 persen.

Selain diskon harga kamar yang ditawarkan, Januari yang bertepatan dengan Tahun Baru Cina atau Imlek juga banyak mempengaruhi raihan okupansi.

“Biasanya kan Imlek jatuh di bulan Februari. Kali ini Januari. Jadi setidaknya bisa mendongkrak raihan okupansi. Kareba biasanya momen Imlek banyak juga yang inap di hotel, ” kata Marcom Quality Hotel, Iin.

Iin mengaku sangat terbantu dengan adanya momen imlek dibulan Januari. Sebab pada Januari 2016 lalu, tanpa perayaan imlek okupansi Quality hotel hanya mencapai 60 persen. “Bulan ini karena ada Imlek kita optimis 80 persen,” katanya.