Kisah haru Hope yang dituduh seorang penyihir akhirnya bisa bersekolah

MEDIAWARTA.COM, ABUJA- Sebuah kisah seorang bocah laki-laki asal Nigeria yang bernama Hope memicu keharuan semua orang. Hope nyaris tewas usai diasingkan keluarganya, kemudian seorang wanita relawan kemanusiaan asal Denmark akhirnya diselamatkannya setahun lalu.

Seperti dilansir abc.net.au, Sabtu (4/2/2017), Hope yang saat itu berusia 2 tahun diyakini adalah seorang penyihir sehingga dia diasingkan keluarganya sendiri. Keluarganya meninggalkan dia begitu saja hingga kondisinya mengenaskan dan nyaris mati di jalanan.

Setelah mendengar kisah bocah ditelantarkan keluarganya, relawan kemanusiaan asal Denmark bernama Anja Ringgren Loven melakukan misi penyelamatan untuk mencarinya di Nigeria. Pada Januari 2016, Loven menemukannya dalam kondisi kurus kering dan kurang gizi.

Hope ditemukan dengan kondisi kesehatan sangat buruk dan membutuhkan operasi beberapa bulan usai ditemukan.Foto bocah kecil yang dipanggil Hope itu di-share oleh Loven ke dunia, via akun Facebook-nya. Dalam foto itu, Hope yang sangat kurus sedang diberi air minum dan makanan oleh Loven.

Setahun berlalu, kini kondisi Hope meningkat drastis. Bahkan dia bersiap masuk sekolah untuk pertama kalinya. Sejak pekan lalu, Loven memposting foto-foto Hope yang terlihat sehat, lebih berisi dengan raut wajah ceria.

Foto bersama Hope dengan pose yang sama diposting Loven pada akun Facebooknya. Namun kali ini Hope yang berseragam sekolah terlihat sangat sehat.

Dalam pernyataannya via Facebook, bulan lalu, Loven menulis Hope bertumbuh dengan cepat. “Dia tumbuh menjadi bocah kecil yang sangat bahagia, sehat dan tampan, karena begitu besarnya kasih sayang dan perhatian yang dia terima setiap hari dari staf dan anak-anak lainnya,” tulis Loven.

Tahun lalu, Loven, yang merupakan pendiri African Children’s Aid Education and Development Foundation (ACAEDF), menuturkan kepada Huffington Post bahwa sudah menjadi praktik ‘wajar’ di beberapa wilayah Nigeria untuk mengasingkan anak-anak yang dituding memiliki ilmu sihir.

“Ditolak oleh keluarga Anda sendiri pasti memberikan perasaan paling terasing yang bisa dirasakan seorang anak, dan saya tidak yakin ada orang lain yang bisa membayangkan bagaimana rasanya,” ucapnya.

Yayasan yang didirikan Loven secara khusus fokus pada penyelamatan anak-anak yang ditelantarkan atau disiksa, dan juga memastikan anak-anak itu mendapat akses ke pendidikan yang layak.

“Anak-anak menerima banyak perhatian, perawatan medis, makanan dan sekolah, yang jika dipadukan akan membuat mereka menjadi warga negara yang kuat dan mandiri,” tulis pernyataan dalam halaman Facebook milik ACAEDF.

Tahun 2016, Loven terpilih menjadi ‘sosok paling menginspirasi’ oleh majalah Jerman OOOM, mengalahkan mantan Presiden Amerika Serikat Barack Obama yang ada di posisi kedua.

 

Foto: Internet

Comment