Tingkatkan kemampuan bahasa anak dengan tidur siang

MEDIAWARTA.COM – Orang tua kita dulu sering menyuruh kita untuk tidur siang, bahkan hal itu menjadi kewajiban yang harus dilakukan setiapo hari. Mengapa demikian?.

Anak  bawah lima tahun (balita) yang rutin tidur siang cenderung memiliki kemampuan bahasa yang lebih baik dibandingkan balita yang tidak rutin tidur siang.

Pendapat para ilmuan menunjukkan bahwa anak berusia tiga tahun yang tidur siang sebelum belajar menunjukkan performa yang lebih baik saat diajarkan beberapa kosa kata baru dalam waktu satu jam, bila dibandingkan dengan anak yang diajari selama lima jam namun tidak pernah tidur siang.

Dikutip dari  metronews, Jika bayi baru lahir sampai berusia enam bulan dapat tidur siang hingga enam kali dalam sehari, kebanyakan anak yang akan memasuki pra-sekolah hanya tidur siang satu kali atau bahkan tidak sama sekali.

Menurut para peneliti, tidur siang sangat bermanfaat dalam proses belajar anak yang dikenal dengan tidur gelombang lambat.

“Ada banyak bukti yang menunjukkan bahwa fase tidur yang berbeda berkontribusi dalam hal konsolidasi ingatan, dan satu fase yang paling penting adalah tidur gelombang lambat yang merupakan fase terdalam,” ujar ebecca Gomez, asisten professor di University of Arizona, Amerika Serikat.

Ia menambahkan, selama fase tersebut, otak mengulang-ulang memori sehingga ritme otak selama tidur gelombang lambat kembali diaktifkan sehingga menguatkan ingatan.

Anak pra-sekolah dianjurkan untuk memiliki watu tidur 10-12 jam dalam sehari, yang bisa dikombinasikan antara tidur malam dan tidur siang. Jika mereka kurang tidur, maka hal tersebut bisa menyebabkan kemampuan kognitif berkurang.

Studi tersebut melibatkan 39 anak batita yang dibagi menjadi dua kelompok, yaitu yang terbiasa tidur sang dan tidak.

 

Foto: Internet

Comment