Benarkah manusia berasal dari kera? Bagaimana menurut Al-quran

MEDIAWARTA.COM – Dulu pelajaran SMP mempelajari sejarah evolusi manusia dan masih tertanam di benak kita bagaimana manusia berevolusi. Menurut teori Charles Darwin, manusia berasal dari kera yang berevolusi atau suatu benda (bahan) yang mengalami perubahan dari yang tidak sempurna menuju kesempurnaan.
Seperti dijelaskan dalam buku ‘Alquran vs Sains Modern Menurut Dr Zakir Naik’ karya Ramadhani dan kawan-kawan, teori Charles Darwin ini terbantahkan. Sebab, ada beberapa jenis tumbuhan serta hewan seperti ganggang biru, komodo yang telah ada berjuta-juta tahun lalu, namun tidak mengalami evolusi.
Hal ini dikuatkan hasil penelitian ilmiah yang dipadukan dengan Alquran. Maka, ditemukan titik temu asal usul penciptaan manusia.
“Yang menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada antara keduanya dalam enam masa, kemudian dia bersemayam di atas Arsy, (Dialah) Yang Maha Pemurah, maka tanyakanlah (tentang Allah) kepada yang lebih mengetahui (Muhammad) tentang Dia,” Surah Al-Furqan ayat 59.

Keenam masa dalam ayat tersebut di atas adalah Azoikum, Ercheozoikum, Protovozoikum, Palaeozoikum, Mesozoikum, dan Cenozoikum. Menurut penelitian para ahli, setiap periode menunjukkan perkembangan serta perubahan secara bertahap, sesuai dengan susunan organisme dengan ukuran dan kadarnya masing-masing (tidak berevolusi).

Setelah menyadari kenyataan penciptaan, ilmuwan menetapkan berbagai disiplin ilmu, seperti biologi, anatomi, dan paleontologi. Ilmuwan terkenal seperti Carl Linnaeus, yang menggolongkan dunia makhluk hidup di bawah kelas-kelas tertentu dan dikenal sebagai ‘Bapak Taksonomi’, Gregor Mendel, penemu ilmu genetika yang merumuskan hukum-hukum penurunan karakteristik fisik.

Louis Agassiz, yang dianggap sebagai ahli biologi terbesar Amerika di abad ke-19, atau Georges Cuvier, penemu ilmu fosil dan anatomi komparatif. Semua mempraktikkan sains dengan kesadaran bahwa spesies makhluk hidup diciptakan Allah.

Foto: Internet

Comment