Menyusul Rusia, Kini Iran Akan Memblokir Telegram

MEDIAWARTA.COM, IRAN – Rencana pemblokiran telegram  oleh Pemerintah Iran diungkapkan langsung oleh Pemimpin Tertinggi Ayatollah Khamenei diman sebelumnya Pemerintah Rusia beberapa hari yang lalu baru saja memberlakukan pemblokiran terhadap aplikasi Telegram. Mereka telah menghubungi pihak Google dan Apple untuk menghapus aplikasi tersebut, dan juga memblokir beberapa alamat IP Google dan Amazon yang diduga sebagai platform berjalannya Telegram. Kini Iran Akan Memblokir Telegram mengikuti jejak Rusia.

“Langkah ini datang sebelum rencana oleh pihak berwenang untuk memblokir Telegram dan ditujukan untuk mendukung aplikasi media sosial domestik,” tulis Ayatollah, seperti dilansir The Guardian, Kamis (19/4/2018).

Sebenarnya, Pemerintah Iran juga sudah memiliki beberapa langkah untuk menggeser penggunaan Telegram dari Iran. Salah satunya adalah dengan menggalakan pemindahan aplikasi lokal seperti iGap, Soroush, dan Gap.

Dia mengatakan bahwa entitas pemerintah tidak akan lagi menggunakan Telegram, dalam upaya untuk membatasi ‘monopoli’ Telegram. Sebagai bukti monopoli Telegram, Khamenei memposting sebuah pengumuman di saluran Telegram-nya.

Namun menurut seorang peneliti di Article 19 dan mahasiswa doktoral Oxford Internet Institute Mahsa Alimardani mengatakan dia masih meragukan hal ini. Dia menyatakan, Pemerintah Iran masih belum memiliki cara untuk melakukan pemblokiran ini.

“Mereka sudah membicarakan ini dari Januari 2015. Tapi hingga hari ini, hal tersebut masih belum dilakukan,” ujar Alimardani.

Dia menambahkan, Pemerintah Iran sudah sangat vokal dalam mengkomunikasikan bahwa larangan pada Januari 2018 hanya sementara.

“(Pemerintahan Rouhani) dipilih atas janji-janjinya mengenai menambah kebebasan dan akses online. Dan pencapaian terbesar dari mereka adalah menjaga Telegram tanpa filter,” kata Alimardani.

Sekedar informasi, pada 2017 lalu Pemerintah Indonesia juga pernah melakukan pemblokiran terhadap Telegram. Kala itu, Kominfo melakukan pemblokiran dikarenakan kasus terorisme yang terjadi di Indonesia.

Namun setelah pihak Telegram berjanji untuk melakukan filter terhadap konten tersebut, Kominfo kembali membuka akses Telegram di Indonesia.

Comment