PKK Sulsel Inisiasi Program Pengembangan Talas dan Budidaya Tanaman Pangan di GOR Sudiang

MEDIAWARTA.COM, MAKASSAR – Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel), Lies F Nurdin, melakukan penanaman perdana talas satoimo di areal perkebunan Gedung Olah Raga (GOR) Sudiang, Makassar, Jumat, (29/5/2020). Di areal seluas lima hektare ini dipersiapkan sebagai pusat program pengembangan dan edukasi bagi budidaya talas satoimo, tanaman obat-obatan, sayuran, buah hingga tanaman hias.

TP PKK Sulsel sebagai inisiator gerakan ini mendapat dukungan dari sejumlah OPD. Diantaranya Dinas Pemuda dan Olahraga Sulsel sebagai penyedia lahan untuk dikelola, Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Sulsel sebagai penyedia fasilitas pengairan tumbuhan, Dinas Ketahanan Pangan dan Tanaman Pangan dan Holtikultura Sulsel atas dukungan studi pengelolaan pertanian, serta Dinas Bina Marga dan Konstruksi Sulsel.

Usai melakukan penanaman talas, Lies mengungkapkan, budidaya talas dan sejumlah tanaman lain sebagai langkah untuk menjamin perekonomian dan ketahanan pangan, serta pusat edukasi tanaman talas di Sulsel.

“Alhamdulillah, kami telah memulai penanaman talas satoimo seluas satu hektare, nanti akan berkembang hingga empat hektare. Kami berharap di sini akan menjadi pusat edukasi budidaya tanaman utamanya talas satoimo,” jelas Lies F Nurdin.

Ia mengungkapkan, budidaya talas satoimo telah dilakukan di sepuluh daerah di Sulsel. Sebab, budidaya tanaman yang memiliki kandungan kolagen dan anti oksidan tinggi merupakan salah satu komitas ekspor unggulan.

“Budidaya talas ini jika dikembangkan dengan serius mampu mensejahterakan masyarakat, ekspor sangat terbuka lebar untuk komoditi ini,” jelas Lies.

Sementara, Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Holtikultura Sulsel, Andi Ardin Tjatjo, menyebutkan, saat ini permintaan talas satoimo dari Jepang hingga 127 ribu ton. Sementara, Sulsel hanya mampu mensuplai satu ton.

“Talas satoimo merupakan komoditi penggerak ekspor Sulsel, di samping pendapatan (budidya talas satoimo) juga memperkuat ketahanan pangan kita,” kata Andi Ardin.

“Apalagi waktu budidaya cukup singkat, yakni empat hingga lima bulan,” tambahnya.

Saat ini, pusat pembibitan talas satoimo juga tengah dikembangkan di lahan seluas 20 hektare di wilayah Kabupaten Enrekang. Pengembangan bibit ini juga akan dimanfaatkan oleh masyarakat yang berminat mengembangkan tanaman umbi-umbian ini. (Rilis)

Comment