Uang Panai’ Mahal(L)r 2″: Kisah Cinta yang Terhalang Tradisi Siap Tayang 8 Agustus

MEDIAWARTA, MAKASSAR – Film “Uang Panai’ Mahal(L)r 2” karya Finisia yang berkolaborasi dengan Rumpi Entertainment dan 786 Production, siap tayang di bioskop pada 8 Agustus mendatang.

Melanjutkan kesuksesan film pertamanya, film ini mengangkat cerita yang lebih segar, namun tetap mempertahankan inti ceritanya tentang perjuangan mengumpulkan uang panai’.

Dalam jumpa acara jumpa awak media Makassar yang digelar di Kopi Teori X Astra Motor Trans Studio Mal, Rabu (31/7/2024), sutradara Ihdar Nur menjelaskan bahwa “Uang Panai’ Mahal(L)r 2” hadir dengan berbagai peningkatan, baik dari segi cerita, visual, hingga dramanya.

“Film ini bercerita tentang kisah cinta Iccang dan Icha yang terancam kandas karena terbentur uang panai’ sebesar Rp200 juta,” ungkap Ihdar.

Ihdar juga memberikan bocoran mengenai jalan cerita film ini, di mana tokoh utama, Iccang, harus berjuang untuk meraih cinta sejatinya meski dihadapkan pada tingginya uang panai’. Dalam usahanya, ia menemukan PATTUMBU’, sebuah perusahaan jasa konsultasi uang panai’ pertama di dunia, yang didirikan oleh Tumming dan Abu setelah membantu Ancha mengumpulkan uang panai’ di film pertama. “Inilah elemen cerita yang membedakan film ini dari yang pertama,” tambah Ihdar.

Ihdar berharap film “Uang Panai’ Mahal(L)r 2” bisa meraih kesuksesan lebih besar dibandingkan pendahulunya, berkat cerita yang menarik dan penuh kejutan.

Penulis skenario, Elvin Miradi, menambahkan bahwa film ini membawa pesan mendalam tentang tradisi uang panai’, yang pada awalnya diciptakan oleh leluhur Bugis-Makassar untuk mendorong kemandirian para pria sebelum menikah.

“Namun, saat ini, kita sering melihat bagaimana uang panai’ kadang disalahgunakan,” jelasnya.

Sementara itu, salah satu pemeran utama, Abu, menyampaikan bahwa film ini menyimpan pesan penting bagi anak muda tentang bagaimana memperjuangkan cinta sejati.

“Anak muda harus melihat bagaimana perjuangan cinta yang sesungguhnya dalam film ini,” pungkas Abu.

Comment