MEDIAWARTA, MAKASSAR – Chef David Gallienne, chef Prancis peraih Michelin Star, menunjukkan keahliannya dalam memasak hidangan khas Makassar, Pallumara, di atas kapal Pinisi yang ikonik.
Kegiatan ini merupakan bagian dari Pekan Gastronomi Prancis 2024 yang diselenggarakan oleh Institut français d’Indonésie (IFI), berkolaborasi dengan Dinas Pariwisata Kota Makassar.
Acara ini berlangsung pada 2 Oktober 2024, dan sukses memadukan keahlian kuliner Prancis dengan cita rasa lokal Indonesia.
Demo masak Pallumara yang dipandu oleh Chef Gallienne bersama Chef Eko Hadiwijaya, menarik perhatian banyak pihak, termasuk sejumlah tamu kehormatan dari berbagai negara, seperti perwakilan Konsulat Kehormatan Prancis, Konsul Jenderal Australia, dan Konsul Jenderal Jepang.
Mereka berkesempatan untuk menyaksikan langsung keunikan proses memasak hidangan berbahan dasar ikan, dengan berbagai rempah yang mencerminkan kekayaan rasa Indonesia.
Kapal Pinisi, yang digunakan sebagai tempat memasak, menjadi simbol kuat dari budaya maritim Sulawesi Selatan.
Kolaborasi ini semakin memperkuat hubungan antara Prancis dan Indonesia melalui kuliner.
Chef Gallienne, yang biasa bekerja dengan bahan-bahan Eropa, menunjukkan kemampuan luar biasanya, dalam mengolah bahan lokal dengan teknik memasak ala Prancis.
Chef Gallienne menyatakan kekagumannya terhadap kekayaan rempah Indonesia, khususnya yang digunakan dalam hidangan Pallumara.
Menurutnya, hidangan ini tidak hanya menawarkan rasa yang kompleks, tetapi juga mengandung sejarah panjang yang terhubung dengan Jalur Rempah di Makassar.
Hal ini katanya, menjadi pengalaman yang luar biasa, karena ia dapat belajar banyak tentang budaya lokal Indonesia.
Kolaborasi lintas budaya ini, tidak hanya memperkenalkan kuliner lokal ke audiens internasional, tetapi juga menegaskan potensi Indonesia, khususnya Makassar, sebagai pusat kuliner yang unik.
Kehadiran chef peraih Michelin Star dalam acara ini, meningkatkan reputasi Makassar sebagai destinasi kuliner, sekaligus menunjukkan pentingnya kerja sama internasional, dalam mempromosikan keanekaragaman kuliner.
Comment