Pertamina Menanam Harapan di Pekarangan Rumah: Ibu-Ibu Desa Tumbuhkan Kemandirian Pangan di Maros

Pertamina menunjukkan komitmennya terhadap pembangunan berkelanjutan melalui program Pekarangan Pangan Lestari (P2L) di Dusun Pao Pao, Desa Baji Mangngai, Kabupaten Maros, Rabu (1/10/2025). Program ini menggerakkan ibu-ibu desa untuk menanam harapan dan mewujudkan kemandirian pangan dari pekarangan rumah sendiri. Foto: Masyudi Firmansyah/Mediawarta

MEDIAWARTA, MAROS – Embun pagi di Dusun Pao Pao, Desa Baji Mangnga masih menempel di dedaunan, aroma tanah basah berpadu dengan tawa hangat ibu-ibu yang sibuk di kebun pekarangan rumah mereka. Di antara deretan tanaman hijau, tangan-tangan lembut itu tak sekadar menanam bibit sayur, mereka menanam harapan. Harapan tentang dapur yang tak lagi bergantung pada pasar, tentang anak-anak yang tumbuh dengan pangan dari tanah sendiri, dan tentang desa yang berdiri di atas kemandirian.

Itulah Dusun Pao Pao, Desa Baji Mangngai, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, hamparan kebun mini menggantikan pemandangan halaman kosong yang dulu terbengkalai. Kini, tomat meranum di sulur-sulur yang rapi, cabai merah menyala di antara semak bumbu dapur, dan kangkung tumbuh subur di bedengan pekarangan rumah. Dari sinilah harapan baru tumbuh bukan dari hektaran sawah, melainkan dari pot-pot sederhana di halaman rumah.

Transformasi ini tak terjadi begitu saja. PT Pertamina Patra Niaga Sulawesi, melalui program Pekarangan Pangan Lestari (P2L), hadir dan menyulut semangat kemandirian pangan di tengah masyarakat. Program ini merupakan bagian dari Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) yang dijalankan oleh Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi melalui Aviation Fuel Terminal (AFT) Hasanuddin.

Perempuan Desa, Pilar Ketahanan Pangan

Di balik kebun-kebun itu, ada tangan-tangan cekatan ibu-ibu desa yang tergabung dalam Kelompok Wanita Tani (KWT) Baji Minasa. Apa yang mereka bangun bukan sekadar kebun, tapi simbol perubahan sosial.

“Awalnya hanya satu kelompok dengan 28 orang. Sekarang sudah berkembang jadi empat kelompok aktif,” ujar Mustafa, Community Development Officer Pertamina Patra Niaga yang sejak awal konsisten mendampingi warga.

Dari hasil pemetaan sosial (social mapping) yang dilakukan Pertamina, ditemukan bahwa banyak pekarangan rumah warga selama ini dibiarkan kosong. Padahal, lahan kecil ini punya potensi besar untuk mendukung ketahanan pangan keluarga. Maka dibentuklah kelompok tani, diberi pelatihan, bibit, dan pendampingan dari cara menanam, merawat, hingga memanen.

Pertamina menunjukkan komitmennya terhadap pembangunan berkelanjutan melalui program Pekarangan Pangan Lestari (P2L) di Dusun Pao Pao, Desa Baji Mangngai, Kabupaten Maros, Rabu (1/10/2025). Program ini menggerakkan ibu-ibu desa untuk menanam harapan dan mewujudkan kemandirian pangan dari pekarangan rumah sendiri. Foto: Masyudi Firmansyah/Mediawarta

“Yang banyak ditanam itu sayuran seperti kangkung, tomat, cabai, juga tanaman obat. Ini yang langsung bisa dirasakan manfaatnya oleh warga,” tambah Mustafa, Rabu (1/10/2025).

Bukan Sekadar Lomba, Tapi Gerakan Sosial

Baru-baru ini, AFT Hasanuddin menggelar Lomba P2L yang melibatkan 28 peserta dari KWT Baji Minasa. Lomba ini menjadi ruang ekspresi dan unjuk kreativitas para perempuan desa dari desain kebun ramah lingkungan, pengolahan pangan lokal, hingga yel-yel penuh semangat.

Kelompok “Baji Minasa 2” menyabet predikat Kebun Mini Inspirasi Keluarga berkat inovasi desain dan pemanfaatan limbah organik sebagai pupuk. “Baji Minasa 1” dinobatkan sebagai juara dalam kategori Kreasi Olahan Pangan Lokal, sedangkan “Baji Minasa 3” tampil atraktif dengan Yel-Yel Terbaik yang membakar semangat peserta lainnya.

“Langkah kecil di pekarangan rumah dapat membawa perubahan besar,” ujar T. Muhammad Rum, Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi.

Pertamina menunjukkan komitmennya terhadap pembangunan berkelanjutan melalui lomba Pekarangan Pangan Lestari (P2L) di Dusun Pao Pao, Desa Baji Mangngai, Kabupaten Maros, Rabu (1/10/2025). Program ini menggerakkan ibu-ibu desa untuk menanam harapan dan mewujudkan kemandirian pangan dari pekarangan rumah sendiri. Foto: Masyudi Firmansyah/Mediawarta

Ia menekankan bahwa program ini sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), terutama pada isu ketahanan pangan, kesetaraan gender, dan pola konsumsi-produksi berkelanjutan.

Panen Sayur, Panen Kemandirian

Tak sedikit warga yang kini merasakan langsung manfaat dari program ini.

Salah satunya adalah Kasmawati, anggota KWT yang dengan bangga mengatakan bahwa sudah tiga bulan terakhir dirinya tak lagi membeli sayur dari pasar.

“Tomat, lombok, kangkung semua sudah ada di pekarangan sendiri. Rasanya bangga dan puas karena ini hasil tangan sendiri,” tuturnya dengan senyum.

Di sisi lain, keberadaan kebun pekarangan juga membuka peluang ekonomi baru bagi warga. Surplus hasil panen dijual ke pasar lokal atau antar tetangga, menjadi tambahan pendapatan yang signifikan

Pertamina menunjukkan komitmennya terhadap pembangunan berkelanjutan melalui program Pekarangan Pangan Lestari (P2L) di Dusun Pao Pao, Desa Baji Mangngai, Kabupaten Maros, Rabu (1/10/2025). Program ini menggerakkan ibu-ibu desa untuk menanam harapan dan mewujudkan kemandirian pangan dari pekarangan rumah sendiri. Foto: Masyudi Firmansyah/Mediawarta

“Pertamina bukan hanya mendampingi, tapi membangun sistem ekonomi baru di dusun kami,” ujar Wahyudi Sambas, Kepala Dusun Pao Pao.

Ia menyebutkan bahwa selama tiga tahun pendampingan, perubahan yang terjadi sangat terasa baik dari sisi ketahanan pangan maupun kesejahteraan ekonomi keluarga.

Hadir di Tiap Sendi Kehidupan

Komitmen Pertamina tidak hanya berhenti pada program pertanian pekarangan.

Andreas Yanuar Arinawan, AFT Manager Hasanuddin, menyatakan bahwa pihaknya juga memberikan dukungan berupa alat pemadam kebakaran dan senso (gergaji mesin) untuk membantu warga menghadapi pohon tumbang dan risiko kebakaran di musim kemarau.

“Kami bukan hanya mengisi pesawat dan distribusi avtur, tapi juga peduli pada lingkungan sosial sekitar depo,” katanya.

Hal ini diamini oleh Abdul Latif, S.Sos., Kepala Desa Baji Mangngai, yang menyebut bahwa CSR Pertamina hadir di berbagai aspek kehidupan warga.

“Program P2L ini sangat sejalan dengan kebijakan nasional di bawah Presiden Prabowo. Lahan pekarangan, kalau dikelola dengan baik, bisa jadi ladang harapan. Dan itu yang kini kami buktikan di desa kami,” ungkapnya.

Benih Harapan yang Mulai Tumbuh

Lomba P2L bukan soal juara. Ini adalah cerita tentang bagaimana satu dusun kecil di Maros menunjukkan bahwa ketahanan pangan bisa dibangun dari bawah, dari keluarga, dari pekarangan sendiri.

Pertamina menunjukkan komitmennya terhadap pembangunan berkelanjutan melalui lomba Pekarangan Pangan Lestari (P2L) di Dusun Pao Pao, Desa Baji Mangngai, Kabupaten Maros, Rabu (1/10/2025). Program ini menggerakkan ibu-ibu desa untuk menanam harapan dan mewujudkan kemandirian pangan dari pekarangan rumah sendiri. Foto: Masyudi Firmansyah/Mediawarta

Ini adalah tentang menanam harapan dan memanen kemandirian.

Program P2L yang dijalankan Pertamina Patra Niaga bukan sekadar kegiatan seremonial. Ia hidup dalam denyut kehidupan warga, tumbuh dalam kerja kolektif, dan membuktikan bahwa pekarangan rumah bisa jadi titik tolak perubahan sosial yang nyata.

Comment