Infinity Goes to Campus di Unhas, Bahas Ragam Layanan Fintech dan Literasi Keuangan

MEDIAWARTA,-Universitas Hasanuddin menjadi tuan rumah kegiatan “Infinity Goes to Campus Chapter Makassar” yang diselenggarakan oleh Asosiasi Fintech Indonesia (AFTECH) pada Selasa (3/6), bertempat di Arsjad Rasjid Lecture Theater, Kampus Unhas Tamalanrea.

Kegiatan ini mengangkat tema “Mengenal Ragam Produk dan Layanan Fintech di Indonesia, dan Bersama Jadi #SiPalingFintech”. Para narasumber berasal dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bank Indonesia (BI), AFTECH, dan perusahaan fintech terkemuka.

Direktur Kemahasiswaan Unhas, Abdullah Sanusi, Ph.D., memberikan sambutan pembuka mewakili Rektor Unhas. Beliau menekankan pentingnya literasi keuangan di kalangan mahasiswa, terutama di tengah maraknya keterlibatan generasi Z dalam layanan pinjaman online (pinjol).

“Unhas terus berupaya meningkatkan literasi keuangan mahasiswa melalui berbagai program, termasuk melalui program Balance atau Basic Learning Skills, Character and Creativity yang diberikan kepada mahasiswa baru. Dalam program ini, mahasiswa dibekali pemahaman dasar tentang pengelolaan keuangan pribadi sejak dini,” jelas Abdullah Sanusi.

Ia juga mengungkapkan bahwa Unhas telah melakukan survei literasi keuangan yang melibatkan lebih dari 6 ribu responden. Survei ini diharapkan menjadi landasan untuk merancang program peningkatan literasi keuangan yang lebih efektif di lingkungan kampus.

Abdullah Sanusi menyampaikan apresiasi atas kehadiran AFTECH, OJK, BI, serta berbagai perusahaan fintech yang turut hadir dan berbagi wawasan kepada mahasiswa.

Deputi Kepala Perwakilan BI Provinsi Sulsel, Ricky Satria, yang hadir sebagai salah satu narasumber, menyampaikan berbagai inovasi dan kebijakan BI dalam mendukung perkembangan sektor keuangan digital. Saat ini tersedia sejumlah layanan seperti uang elektronik, agen Layanan Keuangan Digital (LKD) seperti BRI Link, QRIS, BI Fast, SNAP, dan Kartu Kredit Indonesia.

Namun, Ricky juga menyoroti ancaman digital seperti pencurian data, social engineering, dan risiko penggunaan kecerdasan buatan (AI).

“Jangan pernah menggunakan tanggal lahir sebagai PIN. Jika terjadi sesuatu, segera laporkan ke call center resmi,” pesannya kepada peserta.

Sementara itu, Kepala OJK Provinsi Sulawesi Selatan Moch Muchlasin menjelaskan berbagai program peningkatan literasi keuangan yang ditawarkan oleh OJK kepada mahasiswa, termasuk program magang, Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik, serta peran mahasiswa sebagai Duta Literasi Keuangan.

“Kami fokus membangun kesadaran masyarakat desa terhadap jasa keuangan melalui program KKN Tematik. Kami berharap kegiatan seperti ini membuat mahasiswa lebih paham bahwa fintech bukan hanya soal pinjol, tapi mencakup banyak aspek,” ungkapnya.

Selain paparan para pemangku kebijakan, kegiatan ini juga menghadirkan sesi diskusi bersama narasumber dari AFTECH dan perusahaan fintech seperti EasyCash, Goro, dan ArtaKu. Acara berlangsung interaktif dengan berbagai kegiatan menarik seperti talkshow, games berhadiah, pembagian merchandise, serta doorprize berupa tablet dan smartphone.

Comment