MEDIAWARTA.COM – Ini cara praktis cegah sakit jantung di usia muda. Menjaga kesehatan memang gampang-gampang sulit. Diperlukan komitmen untuk menjaga pola makan maupun gaya hidup berisiko. Menyoal makanan, diet dan rajin minum suplemen saja tidak cukup untuk menjaga kesehatan, terutama untuk mereka yang menderita obesitas atau kelebihan berat badan. Belajar dari kasus penyanyi Mike Mohede yang baru saja berpulang lantaran serangan jantung pekan lalu, ternyata mengubah pola makan baru langkah awal menuju tubuh yang sehat.
Masih ada langkah penting yang harus dilakukan dan ternyata ini yang paling sulit: olah raga rutin! Seperti dikutip dari femina.co.id, pakar bariatrik dr Grace Judio-Kahl mengatakan, olahraga akan melatih jantung memompa darah, sekaligus membuat pembuluh darah elastis, sehingga bisa mengembang dan mengecil (kontraksi-dilatasi) sesuai olahraga yang dijalani.
Sehingga, perlu disadari saat olah raga tidak hanya melatih otot tetapi juga pembuluh darah. Dengan demikian, darah bisa lancar mengalir ke semua organ tubuh. Pasalnya, hipertensi juga disebabkan pembuluh darah yang kaku. Ini berberapa alasan olahraga bisa mencegah risiko penyakit jantung:
Kenali adiposopathy atau sick fat disease. Sick fat disease atau adiposopathy menyerang lemak perut sebelah dalam, sehingga sel lemak tidak berfungsi dengan benar, tetapi malah memproduksi hormon dan protein yang membuat pembuluh darah jadi kaku, tubuh jadi resisten terhadap gula darah, kolesterol tak terkontrol dalam darah, tidak dapat memproses asam urat dengan baik. Sick fat disease itu belum diketahui penyebabnya.
Padahal, jika berfungsi dengan benar, timbunan lemak seharusnya menjadi cadangan makanan, menghangatkan tubuh, membantu memproduksi hormon, bisa mengatur nafsu makan dan metabolisme tubuh.
Diet bukan jaminan bebas serangan jantung. Selain disebabkan pola hidup tidak sehat, serangan jantung biasanya disebabkan timbunan plak dalam pembuluh darah. Setiap hari, layaknya sebuah pipa, pembuluh darah dilalui oleh sel darah, nutrisi, dan zat-zat lain dan butuh dirawat agar tidak rusak. “Asupan makanan dari gula dan tepung akan menimbulkan goresan di pembuluh darah,” terang Grace.
Tubuh akan menambal goresan di pembuluh darah tadi dengan bahan utama seperti trombosit dan kolesterol. Kolesterol itu dibawa high density lipoprotein (HDL) tidak mengandung banyak lemak seperti LDL, tetapi mengandung banyak protein sehingga dikenal sebagai kolesterol baik, dan low density lipoprotein ( LDL) atau biasa disebut sebagai kolesterol jahat.
LDL membawa kolesterol dari hati ke bagian yang butuh ditambal yang terkadang terlalu banyak sehingga membentuk gundukan. Sementara, HDL membawa kolesterol dari bagian yang ditambal ke hati sehingga membuat tambalan jadi mulus dan bebas gundukan.
Makan banyak daging merah berlemak, jeroaan, santan, mentega akan membuat LDL tambah banyak, sehingga risiko gundukan plak lebih tinggi. “Bahaya bagi tubuh jika gundukan ini akhirnya lepas, terbawa arus dan menyumbat pembuluh darah kecil, seperti pembuluh darah yang menempel pada jantung (pembuluh koroner) dan otak,” ujar Grace.
Pada penderita jantung koroner yang berusia muda, tanda-tanda penyakit jantung itu sering kali tak terasa karena penyumbatannya hanya satu dan tidak ketat. Tetapi, ini seperti bom waktu saat tubuh kelelahan atau emosi tinggi dapat memicu pecahnya penyumbatan di pembuluh darah sehingga menyebabkan serangan jantung.
Tanda-tanda yang paling umum dirasakan penderita adalah nyeri di dada, rasa sakit di ulu hati hingga ke bagian punggung, dan disertai keringat dingin. Kadang gejala ini sering disalahartikan hanya sakit lambung biasa. Atau perasaan sesak, lelah, perasaan ingin pingsan, keringat dingin, dan mual yang terjadi pada saat istirahat tidur di malam hari atau saat stres.
Untuk melenyapkan gundukan plak lemak tersebut sangat disarankan berolahraga. Hidup sehat tidak membuat gundukan plak itu langsung hilang. Rutin berolahraga membantu pembuluh darah tidak kaku dan jadi lebih bebas. Jika ada gundukan plak pum, arus aliran darah tidak terhambat. Jadi, pikirkanlah untuk berolahraga mulai saat ini.
Nisa Nasifah/Foto: Istimewa
Comment