MEDIAWARTA.COM, JAKARTA – Dianggap porno, snack Bikini yang sedang booming diminta hentikan produksinya. Apa yang sedang hits di dunia maya? Setelah Pokemon Go memborbardir warta online, kini muncul snack Bikini yang heboh di Tanah Air. Coba, perhatikan timeline media sosial apakah sudah mulai ramai dengan unggahan tentang snack Bikini?
Snack atau camilan yang satu ini memang mulai ramai diperbincangkan di dunia maya. Lalu apa sebenarnya snack Bikini? Berikut beberapa hal yang perlu diketahui.
Snack Bikini adalah produk makanan ringan atau camilan berupa mi instan, tepatnya bihun. Kata “Bikini” merupakan singkatan dari “Bihun Kekinian”. Camilan ini membuat banyak pihak bereaksi lantaran kemasannya yang dianggap berbau unsur pornografi. Selain menampilkan gambar kartun wanita yang sedang memakai bikini, tagline-nya yang berbunyi “Remas Aku” juga dianggap tidak senonoh, terutama bagi konsumen anak-anak.
Dalam kemasannya tertulis camilan ini adalah produk buatan Cemilindo Bandung, Indonesia. Terkait hal yang menghebohkan tersebut, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil memiliki pendapat sendiri.
“Saya minta Dinas UKM Perindag untuk menelusuri sumber produksinya di mana. Kalau memang di Kota Bandung, kita lihat regulasi mana yang dilanggar. Kalau pun tidak di Kota Bandung, saya mengimbau agar penjual menarik produknya dan cari cara baik dan sopan untuk berjualan,” ujarnya saat dikonfirmasi wartawan belum lama ini.
Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) sudah melakukan protes terkait hal tersebut. “Badan POM agar segera menegur dengan keras produsennya. Penjualan via online pun agar segera dihentikan. Konsumen pun tidak usah membeli produk makanan seperti itu, khususnya anak-anak,” tegas Ketua Pengurus Harian YLKI Tulus Abadi seperti dikutip dari pikiranrakyat.com.
Selain menjual produknya di situs-situs penjualan, snack Bikini juga dipromosikan melalui akun Instagram @bikini-snack. Sampai artikel, ini ditulis akun tersebut sudah memiliki hampir 10 ribu followers. Bagaimana pendapat Anda tentang snack Bikini? Silakan share di kolom komentar. Kami tunggu, ya?
Comment