MEDIAWARTA.COM – Kemajuan sains yang begitu pesat, membawa banyak manfaat bagi manusia. Baru-baru ini, ilmuwan tengah menyiapkan anjing sebagai bagian dari program deteksi dini malaria. Kasus malaria memang masih banyak ditemui di beberapa negara, khususnya di Asia. Pada 2015 saja, diperkirakan ada 214 juta kasus malaria di seluruh negara, sekitar 438 ribu orang meninggal lantaran penyakit ini.
Ilmuwan meyakini, anjing mampu mencium orang yang tengah terjangkit malaria melalui indera penciuman yang tajam. Pemanfaatan anjing akan memberi keuntungan, malaria bisa dideteksi lebih cepat, tanpa melalui tes yang beragam dan menyelamatkan ribuan kehidupan.
Anjing bahkan bisa mendeteksi bau yang hampir tidak tercium atau teridentifikasi indera penciuman manusia. Riset sebelumnya, menunjukkan anjing juga memiliki kemampuan mencium akurat level tinggi dalam mendeteksi kanker pada manusia. Pada Agustus 2015 lalu, penggunaaan anjing untuk mengendus kanker telah disetujui.
Chief Executif Officer (CEO) of Medical Detection Dogs, Claire Guest, pelatih ahli terkait hewan untuk tujuan medis, menjelaskan, anjing telah membuktikan dapat mendeteksi kanker hingga akurasi 93 persen. Makanya, ia percaya salah satu jenis hewan yang paling banyak dipelihara manusia ini juga bisa belajar mendeteksi bau malaria.
Sementara itu, Steve Lindsay, ahli dalam pengembangan kontrol malaria di School of Biological and Biomedical Sciences di Durham University, sekaligus ketua investigasi dalam proyek tersebut, mengatakan pasien yang terinfeksi parasit malaria mengeluarkan bau mulut yang spesifik.
Bau itu diharapkan bisa diendus anjing. Anjing bisa ditempatkan di pintu masuk sebagai penyaring orang-orang yang akan memasuki area bebas malaria.
“Menggunakan anjing untuk mendekteksi parasit memiliki keuntungan, portabel, tidak membutuhkan laboratorium, dan bisa langsung dilakukan di lapangan. Jadi, kita bisa dengan mudah menemukan dan merawat orang yang terkena malaria. Dengan demikian, penyakit ini diproyeksi dapat dimusnahkan,” optimisnya, seperti dikutip dari The Independent, 26 Mei 2016 lalu.
The Bill and Melinda Gates Foundation telah memberikan dana bantuan kepada komisi riset Universitas Durham, Medical Detection Dogs dan The London School of Hygiene and Tropical Medicine sebagai bagian pengembangan program ini.
Novianti/Foto: Istimewa
Comment