Snack Bikini bikin Ridwan Kamil meradang, sementara di Makassar belum ditemukan

Foto: Istimewa

MEDIAWARTA.COM, MAKASSAR – Snack Bikini bikin Ridwan Kamil meradang, sementara di Makassar belum ditemukan. Snack kontroversial merek “Bikini” dengan gambar kartun sosok wanita berbikini dengan sepasang tangan di pinggangnya, menuai protes dari berbagai kalangan. Di Bandung yang disinyalir keberadaan pabrik makanan ringan atau camilan ini, membuat Wali Kota Bandung Ridwan Kamil meradang.

Pasalnya, merek Bikini yang atau singkatan dari Bihun Kekinian dianggap mengandung gambar berkonotasi pornografi. “Sangat tidak etis, karena snack ini paling banyak dikonsumsi anak-anak,” katanya.

Selain berkonten tidak etis yang termuat dalam kemasan berjargon, “Remas Aku” dengan simbol cinta (love), snack Bikini ironisnya mencatut label halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI). Snack ini pertama kali ditemukan di Jawa, dan dijual secara online.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Barat Hening Widiatmoko saat dikonfirmasi belum lama ini, memastikan camilan Bikini yang meresahkan itu tidak akan pernah mendapat izin edar. Pasalnya, legalitas produksi izin rumah tangga (PIRT), misalnya, tidak hanya memeriksa kelayakan untuk dikonsumsi, tetapi juga memeriksa kemasannya.

Hening menjamin, jika produk makanan tersebut mencantumkan nomor PIRT, dipastikan itu hanya rekayasa produsennya. Menurutnya, tidak mungkin produk dengan kemasan seperti itu diizinkan beredar.

“Produsen dan distributor makanan olahan yang masuk kategori ilegal seperti snack Bikin, yang diedarkan tanpa izin terancam pidana. Jika ada barang ilegal, bisa ditarik dari peredaran karena tidak berizin,” tegasnya.

Hening menambahkan, produsen camilan berkemasan bergambar tidak senonoh itu sudah memenuhi kriteria berniat menjual barang yang, selain bertentangan dengan etika, memiliki niat merusak moral. Hal itu bisa berbuntut panjang dan ada indikasi melawan hukum.

Ia yakin, produsen barang itu pasti sudah menghilang. “Kalau sudah diberitakan begini, pasti tidak berani diteruskan (diproduksi) lagi,” imbuhnya.

Berdasarkan penelusuran MediaWarta, melalui search engine Google, masih didapati laman tautan sejumlah situs penjualan online yang mengiklankan camilan itu. Sebagian sudah tidak bisa diakses di toko-toko online. Namun satu yang tersisa, misalnya di forum jual-beli Kaskus, iklan penjualan snack Bikini masih terpampang dengan harga satuan Rp 25 ribu dengan varian empat rasa. Kemarin, Kamis (4/8/2016), iklan camilan ini juga nampang di salah satu lapak Tokopedia, tetap sudah menghilang hari ini, Jumat (5/8/2016).

Di Makassar, saat ditelusuri MediaWarta.com di beberapa swalayan seperti Indomaret dan Alfamart, bahkan toko kelontong di wilayah padat penduduk, Jalan Andalas Makassar, tidak satu bungkus pun snack itu ditemukan. Bahkan, semua pemilik toko mengatakan baru mendengar ada snack dengan merek “aneh” seperti itu.

Saat ditelusuri, snack yang memiliki varian rasa ini tidak ditemukan sebungkus pun, baik dijual di toko maupun dikonsumsi publik. Padahal, sebelumnya, beredar kabar jika snack Bikini diduga telah mulai dipasarkan di Makassar. Ini diperkuat dengan adanya sebuah akun Instagram yang menjual snack dengan area penjualan Makassar. Namun, akun tersebut pun saat ini sudah ditutup, entah milik siapa.

Comment