Mulia Jadi Sasaran Kampanye Hitam, Hoaks dan Fitnah Tersebar Jelang Pilkada Makassar

MEDIAWARTA, MAKASSAR – Menjelang pemungutan suara Pilkada Makassar 2024 yang semakin dekat, pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin dan Aliyah Mustika Ilham, yang dikenal dengan sebutan “MULIA,” kian menjadi sasaran kampanye hitam dan fitnah di berbagai media sosial. Tak hanya isu liar, berbagai bentuk hoaks semakin gencar disebarkan, mencoreng nama baik pasangan nomor urut 01 ini.

Salah satu kampanye hitam yang belakangan ramai diperbincangkan adalah gambar yang mengubah judul berita dari media lokal, sindomakassar.com, terkait survei elektabilitas pasangan MULIA. Judul asli “Survei Tetap di Puncak, Appi Harap Tim & Relawan Tetap Jaga Basis” diubah menjadi “Survei Tetap di Puncak, Appi: Tuhan Pun Saya Tumbangkan.” Perubahan judul tersebut dianggap sebagai upaya menjatuhkan kredibilitas Munafri Arifuddin dengan membawa-bawa nama Tuhan secara tidak pantas.

Andi Widya Syadzwina, juru bicara MULIA, menyesalkan kampanye hitam tersebut dan menyebutnya sebagai tindakan tidak bertanggung jawab.

“Kami sangat menyayangkan kampanye hitam yang ditujukan kepada calon Wali Kota kami, Bapak Munafri Arifuddin. Ini adalah tindakan kejam, terutama karena menyeret nama Tuhan untuk kepentingan politik,” ujarnya.

Wina juga menegaskan bahwa pihaknya siap mengambil tindakan hukum jika pelaku tidak segera meminta maaf, mengingat tidak hanya pasangan MULIA yang dirugikan, tetapi juga nama baik media yang dipalsukan.

Serangan kampanye hitam ini dinilai sebagai reaksi dari kubu lawan yang tak mampu bersaing secara sehat, terutama dengan tren survei pasangan MULIA yang terus berada di puncak.

Tim hukum MULIA, Juhardi Joe, turut mengecam kampanye hoaks yang disebarkan. Ia menegaskan bahwa tindakan ini melanggar UU ITE dan pihaknya tengah melakukan verifikasi untuk mengidentifikasi pihak-pihak yang terlibat dalam penyebaran berita bohong tersebut.

“Kami dari tim hukum akan mengambil langkah hukum tegas terhadap siapapun yang terlibat dalam penyebaran berita hoaks ini. Tindakan tersebut melanggar undang-undang dan kami tidak akan tinggal diam jika nama baik pasangan MULIA dirusak dengan cara-cara tidak etis,” tegas Juhardi Joe.

Lebih lanjut, Juhardi meminta kepada seluruh tim dan pendukung pasangan MULIA untuk tetap tenang dan tidak terpancing oleh provokasi dari pihak-pihak yang menyebarkan fitnah.

“Fokus kita adalah menjaga basis suara dan memenangkan hati masyarakat. Kita tidak perlu terpengaruh oleh strategi yang dilancarkan pihak lawan,” ujarnya.

Seiring dengan meningkatnya elektabilitas pasangan MULIA di berbagai survei, Wina menambahkan bahwa serangan kampanye hitam ini semakin menunjukkan ketidakmampuan lawan dalam bersaing secara adil.

“Kami yakin masyarakat Makassar cukup cerdas untuk tidak termakan isu hoaks dan kampanye hitam seperti ini. Kami juga meminta seluruh tim tetap waspada dan fokus pada tujuan kemenangan,” pungkasnya.

Kampanye hitam ini menjadi pengingat akan pentingnya mengedepankan etika dalam berpolitik, khususnya menjelang pemungutan suara yang tinggal beberapa minggu lagi.

Tim MULIA berharap masyarakat dapat menyikapi berbagai informasi dengan kritis dan mendukung proses demokrasi yang sehat dan beradab.

Comment