MEDIAWARTA, MAKASSAR — Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, menilai penyelenggaraan Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) Makassar 2025 menjadi momentum strategis untuk mendorong pertumbuhan ekonomi daerah sekaligus mempercepat transisi menuju kendaraan ramah lingkungan.
Menurut Munafri, sektor otomotif memiliki peran penting dalam menggerakkan roda perekonomian. Industri ini tak hanya berdampak pada penjualan kendaraan, tetapi juga menciptakan efek berganda pada sektor lain seperti bengkel, suku cadang, hingga jasa kreatif pendukung.
“Ini industrinya. Kalau industri bergeliat, tentu turunannya akan sangat banyak terhadap dampak ekonomi yang ditimbulkan,” ujar Munafri saat membuka GIIAS Makassar 2025 di Summarecon Mutiara Makassar, Rabu (5/11/2025).
Ia menambahkan, GIIAS menjadi magnet yang menarik pelaku industri dari berbagai daerah, membuka lapangan kerja baru, dan memperkuat ekosistem ekonomi lokal.
“Dengan adanya GIIAS, banyak orang datang ke Makassar. Mereka menginap, berbelanja, dan itu semua berputar di perekonomian masyarakat,” jelasnya.
Munafri juga menekankan pentingnya dukungan pemerintah terhadap perkembangan industri otomotif agar dampaknya dapat dirasakan langsung oleh masyarakat. Pemkot Makassar, kata dia, berkomitmen memfasilitasi investasi dan menciptakan iklim usaha yang sehat.
“Kami ingin industri otomotif tidak berhenti pada pameran, tapi menular ke penciptaan lapangan kerja dan tumbuhnya usaha baru,” ujar Munafri.
Selain aspek ekonomi, Wali Kota yang akrab disapa Appi itu juga menyoroti pentingnya kesadaran lingkungan di tengah kemajuan teknologi otomotif. Pemerintah kota, katanya, fokus memperhatikan dampak emisi kendaraan terhadap kualitas udara dan kesehatan masyarakat.
“Kita harus memperhatikan dampak emisi yang ditimbulkan. Pemerintah kota sangat konsen terhadap pola kesehatan lingkungan melalui kesadaran terhadap tingkat emisi,” tegasnya.
Ia menegaskan dukungan penuh terhadap penggunaan electric vehicle (EV) atau kendaraan berbasis energi ramah lingkungan. Pemkot Makassar bahkan telah menyiapkan sejumlah kebijakan untuk mempercepat adopsi kendaraan listrik di wilayahnya.
Munafri pun mengaku telah menjadi pengguna mobil listrik sebagai bentuk komitmen pribadi sekaligus contoh bagi masyarakat. “Saya pakai mobil listrik. Keseharian saya bergerak dengan kendaraan listrik, ini bentuk dukungan nyata terhadap transisi energi bersih,” ungkapnya.
Menurutnya, kendaraan listrik bukan hanya solusi ramah lingkungan, tapi juga efisien dan hemat biaya operasional dalam jangka panjang. Hal ini sejalan dengan kebijakan pemerintah pusat untuk mempercepat transformasi menuju energi hijau.
Dengan dukungan pemerintah daerah dan meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap kendaraan ramah lingkungan, Makassar diharapkan menjadi kota percontohan dalam pengembangan industri otomotif berkelanjutan di kawasan Indonesia Timur.
“Kalau ini bisa jalan bersama, saya yakin Makassar akan jadi kota maju, modern, dan tetap hijau,” tutup Munafri optimistis.

Comment