MEDIAWARTA, MAKASSAR – Setelah menikmati libur semester ganjil selama dua pekan, siswa SMA Islam Athirah Bone kembali memasuki semester genap dengan penuh suka cita. Pasalnya, OSIS SMA Islam Athirah Bone menggelar Pekan Olahraga dan Seni (PORSENI) yang dimulai pada tanggal 6 hingga 8 Januari 2022. Gelaran Porseni menjadi sesuatu yang paling dinantikan oleh seluruh siswa. Karena kegiatan ini menjadi ajang aktualisasi diri serta dapat menunjukkan solidaritas antar kelas.
Dimulai dengan upacara pembukaan di lapangan basket Sekolah Islam Athirah Bone, Porseni kali ini mengusung tema “El Valiente Ganara” yang diambil dari bahasa Spanyol, “Yang Pemberani Akan Menang”. Sebanyak 15 cabang lomba dipertandingkan, yang terdiri dari 7 cabang lomba olahraga dan 8 cabang lomba seni. Menariknya, salah satu cabang lomba yang dipertandingkan adalah E-Football.
Menurut Ketua Panitia Porseni SMA Islam Athirah Bone, Ahmad Nabil, tahun ini E-Football mulai dikompetisikan mengingat cabang lomba ini menjadi salah satu cabang yang diperlombakan pada salah satu ajang olahraga terbesar, SEA GAMES.
“Kita perlu adaptif dalam melihat perkembangan zaman, salah satunya adalah menjadikan e-sport sebagai lomba yang dikompetisikan di sekolah. E-Football dipilih karena melihat animo siswa terkait games ini lebih tinggi. Mereka juga sangat bersemangat mengikuti lomba ini karena baru kali pertama diadakan di SMA Islam Athirah Bone,” ujarnya.
“Porseni di awal tahun memang cukup anti mainstream, karena biasanya (porseni) dilakukan di akhir semester ganjil di bulan Desember. Tapi Porseni di Athirah memang beda, dan bikin kita semangat pulang ke asrama meski sudah libur dua pekan,” ungkap salah satu siswa kelas X Al Majid.
Terkait tema yang diusung tahun ini, Akhyarul Insan, salah satu pengurus OSIS SMA Islam Athirah Bone menjelaskan, “El Valiente Ganara atau yang berarti Yang Pemberani Akan Menang diambil sebagai tema tahun ini karena kami ingin jiwa pemberani tertanam dalam diri setiap siswa. Keberanian penting untuk menghadapi tantangan zaman ke depannya sehingga mampu membentuk generasi tangguh. Karena jika kita tangguh, kita bisa menaklukkan hambatan”.
Comment