Ratusan Siswa SMAN 17 Makassar Mogok Belajar, Tuntut Perubahan di Sekolah

MEDIAWARTA, MAKASSAR – Ratusan siswa kelas XII SMA Negeri 17 Makassar melakukan aksi mogok belajar pada Kamis (6/2/2025).

Aksi ini dilakukan sebagai bentuk protes terhadap kondisi sekolah yang dinilai tidak kondusif, serta kepemimpinan kepala sekolah yang dianggap gagal.

Para siswa menuntut perubahan signifikan demi masa depan pendidikan mereka.

Mogok belajar ini merupakan puncak dari serangkaian mediasi yang gagal antara siswa, orang tua, dan pihak sekolah. Para siswa menilai, pihak sekolah tidak memberikan solusi terhadap berbagai permasalahan yang mereka hadapi.

Salah satu isu utama adalah ketidakjelasan terkait hak mereka dalam Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) melalui jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP).

Dalam aksinya, para siswa mengajukan empat tuntutan utama.

Pertama, mereka meminta jaminan penuh untuk dapat mengikuti SNPMB jalur SNBP tanpa hambatan administratif dari pihak sekolah.

Kedua, mereka menuntut investigasi menyeluruh terhadap kondisi internal sekolah yang dinilai tidak harmonis dan berdampak negatif pada proses belajar mengajar.

Ketiga, para siswa menuntut pencopotan kepala sekolah, yang dianggap lalai dalam menjalankan tugasnya dan tidak mampu menciptakan lingkungan pendidikan yang kondusif.

Keempat, mereka meminta peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) di sekolah, terutama tenaga pendidik, agar pembelajaran bisa berjalan lebih efektif.

“Kami sudah berulang kali mencoba berdiskusi dengan pihak sekolah, tetapi tidak ada titik terang. Situasi di sekolah semakin tidak kondusif, dan kesempatan kami untuk masuk perguruan tinggi melalui jalur SNBP juga terancam,” ujar Andi, salah satu perwakilan siswa yang memimpin aksi.

Menurutnya, mogok belajar ini adalah upaya terakhir mereka setelah semua jalur komunikasi menemui jalan buntu.

Aksi ini mendapat dukungan penuh dari para orang tua siswa, yang juga merasa prihatin dengan kondisi sekolah.

Seorang perwakilan orang tua, Azhar Gazali, menegaskan bahwa permasalahan ini harus segera diselesaikan agar tidak mengganggu masa depan pendidikan siswa.

“Kami tidak ingin anak-anak kami menjadi korban dari sistem yang tidak berpihak pada mereka. Sekolah harus bertanggung jawab,” ungkapnya.

Pihak sekolah hingga saat ini belum memberikan pernyataan resmi terkait aksi mogok belajar tersebut.

Namun, beredar kabar bahwa Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan telah menerima laporan mengenai situasi ini dan akan segera turun tangan untuk menengahi permasalahan yang terjadi di SMAN 17 Makassar.

Informasi terbaru menyebutkan, tim Dinas Pendidikan Sulsel saat ini berada di Jakarta untuk membahas langsung permasalahan ini dengan Kementerian Pendidikan.

Tim tersebut diwakili oleh Plh Kepala Dinas Pendidikan Sulsel bersama perwakilan SMAN 17 Makassar. Keputusan yang dihasilkan dari pertemuan ini akan menjadi faktor penting dalam menentukan langkah selanjutnya.

Para siswa menyatakan, mereka akan terus melakukan mogok belajar hingga tuntutan mereka dipenuhi.

Mereka berharap reformasi internal di SMAN 17 Makassar segera terwujud demi menciptakan lingkungan belajar yang lebih baik dan mendukung prestasi akademik mereka di masa depan.

Comment