MEDIAWARTA, MAKASSAR – Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, menyambut positif tingginya minat aparatur sipil negara (ASN) dalam mengikuti Seleksi Terbuka Jabatan Pimpinan Tinggi (JPT) Pratama Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Makassar.
Hingga Minggu (6/4/2025), tercatat sepuluh kandidat telah mendaftarkan diri, termasuk dari instansi kementerian dan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan.
Menurut Munafri, jabatan Sekda di Kota Makassar memiliki daya tarik tersendiri karena perannya yang sangat vital dalam pemerintahan. “Sekda Makassar sangat seksi, sehingga peminatnya sangat banyak,” ujarnya saat ditemui di Hotel Aryaduta Makassar.
Ia menilai tingginya animo ini menjadi indikator bahwa posisi Sekda dianggap penting dan strategis dalam menopang jalannya pemerintahan. Munafri juga menyoroti partisipasi sejumlah pejabat senior dari lingkup Pemkot Makassar yang turut bersaing dalam seleksi ini.
Beberapa nama yang ikut meramaikan seleksi antara lain Kepala Bappeda Makassar Andi Zulkifli Nanda, Pj Sekda Makassar Irwan Rusfiady Adnan, Kepala Kesbangpol Makassar Andi Bukti Djufrie, serta Kepala BKPSDM Makassar Akhmad Namsum. Munafri memuji keberanian mereka maju dalam seleksi terbuka, yang menurutnya mencerminkan kesiapan dan kesadaran akan tanggung jawab birokrasi.
“Posisi Sekda itu adalah jantung pertahanan birokrasi. Ia memimpin langsung jalannya pemerintahan. Jadi kita butuh sosok yang tidak hanya mumpuni, tapi juga mampu membawa warna baru dalam birokrasi kota,” tegasnya.
Ia memastikan seluruh proses seleksi akan berjalan secara objektif dan transparan, tanpa intervensi dari pihak mana pun. Munafri menegaskan bahwa setiap ASN yang memenuhi syarat memiliki hak yang sama untuk berkompetisi secara adil.
“Semua yang mendaftar pasti punya kapabilitas. Kita tidak bisa langsung menetapkan siapa yang terpilih. Biarkan proses berjalan sesuai mekanisme,” ujarnya.
Munafri berharap, seleksi ini akan menghasilkan Sekda yang tidak hanya profesional, tetapi juga mampu memberikan energi baru dan memperkuat tata kelola pemerintahan Kota Makassar di masa mendatang.
Comment