Makna Hari Dharma Wanita bagi Melani Simon Jufri: Dorong Perempuan Jadi Teladan dan Inspiratif

MEDIAWARTA,MAKASSAR – Tanggal 5 Agustus diperingati sebagai Hari Dharma Wanita, yang menandai berdirinya organisasi Dharma Wanita Persatuan (DWP). Peringatan ini menjadi momentum reflektif bagi para anggotanya untuk terus memperkuat peran strategis perempuan, baik dalam lingkup keluarga maupun masyarakat.

Dharma Wanita awalnya merupakan organisasi para istri pegawai Republik Indonesia yang dibentuk pada masa Pemerintahan Orde Baru. Secara resmi, organisasi ini didirikan pada 5 Agustus 1974 oleh Ketua Dewan Pembina KORPRI, Amir Machmud, atas prakarsa Ibu Negara Tien Soeharto.

Anggota Dharma Wanita saat itu terdiri dari para istri pegawai negeri, anggota ABRI yang dikaryakan, serta istri pegawai Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Seiring waktu, Dharma Wanita mengalami transformasi penting.

Melalui Musyawarah Nasional Luar Biasa pada 6–7 Desember 1999, Dharma Wanita menetapkan dirinya sebagai organisasi sosial kemasyarakatan non-politik yang berkiprah di bidang pendidikan, ekonomi, dan sosial budaya.

Hingga kini, DWP terus eksis dan berkontribusi aktif dalam pembangunan, termasuk menjadi ruang bagi perempuan untuk berhimpun, saling belajar, dan mengembangkan diri.

Ketua DWP Provinsi Sulawesi Selatan, Melani Simon Jufri, memaknai Hari Dharma Wanita sebagai momen penting untuk meneguhkan semangat dan peran aktif anggota DWP.

“Mari kita jadikan Dharma Wanita Persatuan sebagai wadah yang tidak hanya bermanfaat bagi anggotanya, tetapi juga berdampak luas bagi masyarakat, khususnya di Sulawesi Selatan. Teruslah menjadi perempuan yang teladan bagi keluarga dan masyarakat sekitar, serta menginspirasi dan mendukung pembangunan bangsa,” ujar istri Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Selatan, Jufri Rahman.

Melani menegaskan, sebagai organisasi yang menghimpun para istri Aparatur Sipil Negara (ASN), DWP memiliki peran strategis dalam mendukung pembangunan bangsa. Salah satunya melalui pemberdayaan perempuan, peningkatan kualitas sumber daya perempuan, serta pengembangan potensi sosial kemasyarakatan.

DWP Sulawesi Selatan, lanjutnya, senantiasa bersinergi dengan Pemerintah Provinsi dalam menjalankan program-program yang menyentuh langsung kebutuhan masyarakat.

“DWP Sulsel aktif dalam berbagai program pemerintah, khususnya di bidang pendidikan, ekonomi, sosial budaya, serta pemberdayaan perempuan dan keluarga. Termasuk program penurunan angka stunting yang menjadi prioritas bersama,” jelas Melani.

Menurutnya, upaya pengentasan stunting menjadi salah satu program konkret DWP Provinsi Sulsel, di mana setiap unit DWP memiliki binaan anak stunting yang dibeirkan bantuan dan pendampingan secara berkala agar dipantau tumbuh kembangnya.(*)

Comment