MEDIAWARTA, MAKASSAR – Setelah 38 tahun di Indonesia, restoran makanan cepat saji berkonsep Jepang, HokBen kini hadir di Sulawesi khususnya Kota Makassar.
Bertempat di Mal Ratu Indah Makassar, HokBen akhirnya dibuka setelah berdiri sejak tahun 1985.
Satgas Halal Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Sulawesi Selatan, Salman Fattah, mengatakan produk halal sangat diperlukan untuk keamanan khususnya bagi masyarakat Muslim. Dan HokBen telah mengantongi sertifikat Halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI). Dan boleh dikatakan HokBen brand pertama yang melakukan sosialisasi halal pertama kali.
“Baru HokBen yang mengundang kami selaku pelaku usaha skala besar yang melakukan sosialisasi pertama kali ke masyarakat Makassar,” ujarnya pada peresmian HokBen di MaRI Makassar pada Kamis, (6/4/2023).
“Sekarang ini MUI Tidak lagi mengeluarkan sertifikat. Tapi sertifikat dari BPJPH yang dibawahi oleh Kementerian Agama lah yang memberikan sertifikat halal,” tambah Salman.
Sementara itu, Regional Manager HokBen Indonesia, Imam Wahyudi mengatakan, HokBen pertama kali buka di Sulawesi sekaligus banyak yang menanyakan itu untuk menjawab, komitmen HokBen untuk selalu berkembang dengan melibatkan ahlinya.
“Karena kami selalu melibatkan ahlinya untuk menghindari salah ngomong. Kami berharap kami bisa bersinergi dengan bersaing bisnis yang sehat,” jelas Iman.
Berada sejak 1985, HokBen terus berkembang dan perlahan membuka gerai hingga akhirnya di usia 38 tahun, Makassar menjadi kota ke 77 yang dihadirkan store ke 355 di Sulawesi Selatan.
Menariknya, HokBen punya terobosan berkontribusi terhadap lingkungan dengan. Setiap produk HokBen seperti plastik bekas pakai, akan diubah menjadi rosten. Juga bekerjasama dengan Boolet, HokBen mengubah sampah sumpit bekas pakai dikumpulkan untuk menjadi papan yang diaplikasikan ke berbagai macam bentuk perabot.
Selain itu, Hokben juga berkomitmen untuk memberdayakan masyarakat. Iman mengatakan, pihaknya menjamin para pekerjanya tidak ada yang diberhentikan selama pandemi Covid-19.
“Khusus pada pembukaan pertama di Sulawesi ini, kami memberdayakan 50 persen masyarakat lokal, karena akan ada transfer imun untuk karyawan lokal. Nanti ke depan akan 100 persen karyawan dari lokal,” tutup Iman.(Komang Ayu)
Comment