MEDIAWARTA, MAKASSAR – Dosen Hubungan Internasional Fakultas Ushuluddin dan Filsafat UIN Alauddin Makassar, Nur Utaminingsih, menjadi narasumber dalam kuliah tamu di Australian National University (ANU) pada Rabu (3/7/2024).

Nur Utaminingsih, yang juga pernah menjabat sebagai Sekretaris Program Studi Ilmu Politik, diundang untuk berbagi hasil penelitiannya yang bertajuk “Indigeneity and Religion in Dea Kaju: Living in Mixed Worlds”.

Dalam presentasinya, Nur Utaminingsih menjelaskan tentang masyarakat adat Angge Buntu Dea Kaju di Sulawesi Selatan.

Menurutnya, Pappasang dan Pangngadarang merupakan inti dari kearifan lokal masyarakat tersebut.

“Pappasang adalah seperangkat norma yang diwariskan turun-temurun dan menjadi pedoman dalam kehidupan sehari-hari, sementara Pangngadarang adalah aturan praktis yang telah menjadi tradisi dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat,” jelasnya.

Dalam penelitiannya, Nur Utaminingsih menyoroti bagaimana Pappasang dan Pangngadarang berinteraksi dengan ajaran Islam dalam kehidupan masyarakat Angge Buntu.

Ia juga membahas tantangan yang dihadapi generasi muda ketika pindah ke kota besar untuk mengejar pendidikan dan pekerjaan.

“Terdapat ketegangan antara melestarikan adat istiadat tradisional dan menerima gaya hidup serta nilai-nilai baru, termasuk dalam konteks agama,” katanya.

Nur Utaminingsih mengungkapkan bahwa banyak generasi muda tidak mengenal adat istiadat dan ritual leluhur mereka, yang sering kali disertai dengan pandangan negatif terhadap praktik Pamali yang dianggap tidak sejalan dengan ajaran agama.

Ia menekankan pentingnya dialog mengenai moderasi dan toleransi beragama untuk mendukung keberlanjutan kearifan lokal di tengah arus modernisasi.