MEDIAWARTA, MAKASSAR – Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, mengupayakan langkah nyata menjawab permintaan masyarakat terkait adanya stadion sepak bola di Kota Makassar.
Sebagai langkah awal, Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar, dipimpin Munafri alias Appi memboyong pejabat Leading Sector bersama Pihak Jakarta Propertindo atau Jakpro yang merancang Jakarta International Stadium (JIS), meninjau lokasi pembangunan stadion baru di Kelurahan Untia, Kecamatan Biringkanaya, Makassar, Sabtu (8/3/2025).
Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, menegaskan langkah pertama dalam rencana pembangunan stadion baru adalah memastikan legalitas serta batas-batas wilayah tanah yang akan digunakan.
“Setelah semuanya fix, kita akan mencoba menghitung besaran biaya yang dibutuhkan. Jika sudah ada proyeksi ke depan, kita bisa mulai membahas dengan para investor terkait konstruksinya,” ujar Munafri, saat meninjau lahan milik Pemkot Makassar tersebut.
Terkait sumber pendanaan, mantan chief executive officer (CEO) PSM itu menjelaskan, bahwa skema investasi bisa dilakukan secara kombinasi. Pemerintah bisa menyiapkan lahan matang dengan melakukan perataan dan penimbunan sebelum masuk tahap pembangunan.
“Lahannya masih mentah, jadi mungkin perlu ditimbun dulu agar kita bisa melihat kepadatannya, yang nantinya juga akan berpengaruh pada struktur bangunan,” tambahnya.
Estimasi Biaya dan Kapasitas Stadion
Dari perhitungan awal, biaya penimbunan lahan diperkirakan mencapai Rp70 miliar.
Namun, angka ini masih perlu dikaji ulang untuk memastikan kepadatan lahan di setiap wilayahnya. Sumber pendanaan bisa berasal dari APBD atau investasi pihak ketiga.
Untuk luas lahan, stadion direncanakan mencakup area sekitar 3 hingga 5 hektare, dengan kapasitas antara 15.000 hingga 20.000 penonton.
“Target awalnya 15.000, tapi kita siapkan kemungkinan untuk diperluas hingga 20.000. Namun, semua ini masih bergantung pada studi kelayakan dan rancangan yang lebih detail,” jelas Ketua DPD II Golkar Kota Makassar itu.
Selain aspek konstruksi, Pemkot juga mempertimbangkan aksesibilitas dan dampak ekonomi stadion terhadap masyarakat sekitar.
“Kita pikirkan bagaimana akses keluar-masuk, termasuk alur bubaran penonton agar tetap aman dan tertib. Stadion ini diharapkan bisa mendorong kebangkitan ekonomi di kawasan sekitar,” jelasnya.
Dalam waktu dekat, tim dari Dinas Pertanahan akan memastikan ukuran dan batas wilayah lahan.
“Senin nanti, saya akan perintahkan tim untuk mengukur dan memastikan legalitas lahan ini. Setelah itu, data akan dianalisis lebih lanjut sebelum ditentukan posisi stadion dalam rancangan awal,” ujar Munafri.
Ia juga menegaskan bahwa arah stadion harus sesuai standar, yakni membentang dari Utara ke Selatan.
“Arah stadion tidak bisa sembarangan, harus sesuai dengan standar yang berlaku,” tutupnya.
Comment