Menukar Sampah Menjadi Pulsa, Langkah Hijau Indosat di Unhas untuk Masa Depan Berkelanjutan

Seorang Wanita sedang mencoba menukar sampahnya berupa botol plastik dengan pulsa melalui Reverse Vending Machine (RVM) di Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin Makassar. Seorang pengunjung tengah mencoba menukar botol plastik dengan pulsa di Universitas Hasanuddin Makassar. Foto : Masyudi Firmansyah/Mediawarta.com

MEDIAWARTA, MAKASSAR – Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) menghadirkan program Corporate Social Responsibility (CSR) inovatif yang mengubah sampah plastik menjadi pulsa atau paket data.

Program bertajuk “Sampah Jadi Pulsa” ini memungkinkan masyarakat menukarkan botol plastik dengan poin yang dapat dikonversi menjadi pulsa ko9 melalui Reverse Vending Machine (RVM) yang ditempatkan di berbagai lokasi di Indonesia.

Di Makassar, program ini resmi diluncurkan di Universitas Hasanuddin (Unhas) , tepatnya di Kudapindo BNI Unhas, Fakultas Kedokteran, Senin (7/10/2024).

Swandi Tjia, EVP Head of Circle Kalimantan Sulawesi Maluku dan Papua IOH, memimpin peresmian ini dan menjelaskan bahwa program ini merupakan salah satu wujud kepedulian IOH terhadap isu lingkungan, khususnya dalam penanganan sampah plastik.

“Program ini tidak hanya menangani sampah yang berserakan tetapi juga memberikan manfaat ekonomi kepada masyarakat. Sampah yang dikumpulkan bisa dikonversi menjadi poin dan ditukar dengan pulsa, ini bentuk kepedulian kami terhadap lingkungan sekaligus memberdayakan masyarakat,” ungkap Swandi.

Unhas dipilih karena dikenal sebagai kampus hijau, dengan pengelolaan sampah plastik yang dikumpulkan akan diolah oleh mahasiswa menjadi produk bermanfaat, seperti minyak.

Program ini sejalan dengan kampanye #TrashFreeRaceIOH, yang bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pengelolaan sampah berkelanjutan.

Selain itu, Mahfudz Marzuki, AVP CSR Environment & Philanthropy IOH, menjelaskan mekanisme program ini sangat mudah. Mahasiswa hanya perlu memasukkan botol plastik ke dalam mesin dan menginput nomor IM3 atau 3.

“Poin yang terkumpul kemudian bisa ditukar dengan pulsa tanpa batas maksimal penukaran,” tutupnya.

Makassar menjadi kota pertama di Indonesia Timur yang mengimplementasikan program ini, yang akan terus diperluas ke berbagai kota lain di Indonesia.

Comment