Cerita dari Desa Baji Mangngai, Maros: Pertamina Menguatkan Ekonomi Warga Lewat Peternakan Bebek

Pendamping CSR PT Pertamina Patra Niaga Aviation Fuel Terminal (AFT) Hasanuddin bersama peternak dari Kelompok Laleng Kassie mengambil telur bebek di Agrokompleks Hasanuddin Budidaya Bebek Petelur, Desa Baji Mangngai, Kecamatan Mandai, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, Selasa (23/9/2025). Foto: Masyudi Firmansyah/Mediawarta

MEDIAWARTA, MAROS – Di antara sela daun dan ranting pepohonan yang memeluk Dusun Tamarunang, kesejukan mengalir lembut saat mentari pagi masih malu menampakkan wajahnya. Udara hari itu membawa aroma kesegaran, berpadu dengan lantunan suara bebek yang bersahutan, seolah menyapa hari baru dengan riang. Di sanalah, di tengah kehidupan sederhana, tumbuh harapan yang perlahan mengakar. Di antara embun yang perlahan sirna, semangat perempuan-perempuan tangguh Desa Baji Mangngai merekah seperti padi yang siap merunduk, pelan, pasti, namun penuh makna.

Mereka bukan sekadar beternak atau mencari nafkah, tetapi sedang menenun kemandirian dengan benang ilmu dan kasih yang dititipkan Pertamina Patra Niaga Sulawesi. Dari kandang-kandang sederhana, dari telur-telur yang menetas dikemudian hari, lahirlah kisah tentang perubahan, bahwa kesejahteraan bisa tumbuh dari kesungguhan dan keberanian untuk belajar.

Warga melintas masuk ke lokasi Budidaya Bebek Petelur di Desa Baji Mangngai, Kecamatan Mandai, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, Selasa (7/10/2025). Lokasi ini merupakan bagian dari program CSR Pertamina Patra Niaga Sulawesi untuk mendukung ketahanan pangan melalui Agrokompleks Hasanuddin. Foto: Masyudi Firmansyah/Mediawarta

Pagi itu di Dusun Tamarunang, Desa Baji Mangngai, Kecamatan Mandai, udara dipenuhi suara ratusan ekor bebek. Riuh yang mungkin biasa bagi orang luar, tapi bagi warga di sini,terutama bagi Maryamah, anggota kelompok peternak Laleng Kassie itu adalah irama kehidupan baru.

“Dulu kami hidup pas-pasan. Sekarang, dari hasil telur dan olahan telur asin, kami bisa menambah penghasilan, menyekolahkan anak, bahkan menabung,Pertamina tidak hanya memberi bantuan, tapi juga ilmu dan pendampingan. Kami jadi lebih percaya diri untuk mandiri,” ungkap Maryamah sambil tersenyum bangga.

Suara bebek yang bersahutan kini menjadi simbol perubahan. Dari kehidupan yang serba terbatas, lahir semangat baru untuk mandiri dan saling menguatkan berkat program pemberdayaan dari Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi melalui Program Agrokompleks Hasanuddin.

Dari Limbah Jadi Pakan, Dari Pakan Jadi Harapan

Yang membuat program ini istimewa bukan hanya hasilnya, tapi juga inovasi di baliknya.Di balik kandang-kandang bebek yang kini berdiri kokoh, ada riset cerdas dari tim Aviation Fuel Terminal Hasanuddin Pertamina. Mereka berhasil memanfaatkan Oil Degradation Bacteria (ODB) bakteri pengurai limbah dari oil catcher untuk diolah menjadi pakan alternatif bagi bebek petelur.

Peternak dari Kelompok Laleng Kassie memberi pakan bebek di Agrokompleks Hasanuddin Budidaya Bebek Petelur, Desa Baji Mangngai, Kecamatan Mandai, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, Selasa (23/9/2025). Foto: Masyudi Firmansyah/Mediawarta

“Inovasi ini bukan hanya menekan biaya produksi, tapi juga mengubah cara kami memandang limbah,Dari sesuatu yang tak terpakai, kami ciptakan nilai baru. Dari limbah, lahir kehidupan,” tutur Abdul Muis, Aviation Fuel Terminal Manager Hasanuddin, Selasa (7/10/2025).

Biaya pakan turun, produksi telur meningkat, dan masyarakat menikmati tambahan penghasilan. Tak hanya menjual telur segar, kini mereka juga menghasilkan telur asin khas Mandai yang mulai dikenal di pasar Maros dan sekitarnya

Perubahan yang terjadi di Tamarunang juga dirasakan oleh H. Abdul Rahman, Kepala Desa Baji Mangngai, dulu banyak warga kami menggantungkan hidup dari bertani musiman. Sekarang, mereka punya usaha yang stabil dan berkelanjutan.

“Yang paling membanggakan, mereka saling bantu. Ini bukti bahwa kolaborasi antara masyarakat, pemerintah, dan perusahaan bisa membawa perubahan nyata,” ujar Abdul Rahman.

Peternak dari Kelompok Laleng Kassie mengambil telur bebek dari kandangnya di Agrokompleks Hasanuddin Budidaya Bebek Petelur, Desa Baji Mangngai, Kecamatan Mandai, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, Selasa (23/9/2025). Foto: Masyudi Firmansyah/Mediawarta

Dampak program bahkan merambah dunia kuliner lokal. Andi Zulfikar, pengusaha kuliner asal Maros, kini menjadi pelanggan tetap telur asin produksi kelompok Tamarunang menuturkan Awalnya hanya coba beberapa dus saja. Tapi karena rasanya enak dan kemasannya menarik, pelanggan jadi ketagihan.

“Kami saling membantu mereka pasok produk, saya bantu promosi. Ini sinergi yang saling menguatkan,” katanya.

Tak berhenti di kandang, Pertamina turut menghadirkan inovasi energi bersih di desa ini. Melalui program Desa Energi Berdikari, Pertamina membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) berkapasitas 4,4 kilowatt peak (kWp). Energi matahari ini kini menjadi tulang punggung kegiatan produksi dari penetasan telur indukan baru, pencucian telur, pengoperasian pompa filtrasi air, hingga penerangan malam hari.

Pendamping CSR PT Pertamina Patra Niaga Aviation Fuel Terminal (AFT) Hasanuddin bersama peternak dari Kelompok Laleng Kassie, membersihkan panel surya Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) berkapasitas 4,4 kilowatt peak (kWp) di Agrokompleks Hasanuddin Budidaya Bebek Petelur, Desa Baji Mangngai, Kecamatan Mandai, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, Selasa (23/9/2025). Foto: Masyudi Firmansyah/Mediawarta

Pertamina selalu berkomitmen menghadirkan akses energi bersih dan terjangkau, melalui energi terbarukan, kami tidak hanya membangun masyarakat yang mandiri energi, tapi juga mandiri ekonomi, jelas jadi empat kelompok aktif,” ujar Mustafa, Community Development Officer Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi.

Kini, setiap butir telur yang menetas di Tamarunang bukan sekadar sumber gizi, tetapi simbol kemandirian dan kolaborasi.

Pertamina Patra Niaga Sulawesi membuktikan bahwa pemberdayaan masyarakat tidak harus megah, asal berakar dari kebutuhan nyata dan dijalankan dengan hati.

Pendamping CSR PT Pertamina Patra Niaga Aviation Fuel Terminal (AFT) Hasanuddin bersama peternak dari Kelompok Laleng Kassie, memasukkan telur bebek di mesin penetas telur yang menggunakan listrik Pembangkit daya Tenaga Surya (PLTS) berkapasitas 4,4 kilowatt peak (kWp) di Agrokompleks Hasanuddin Budidaya Bebek Petelur, Desa Baji Mangngai, Kecamatan Mandai, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, Selasa (23/9/2025). Foto: Masyudi Firmansyah/Mediawarta

Program ini sejalan dengan komitmen Sustainable Development Goals (SDGs), terutama poin 1 (Tanpa Kemiskinan), poin 2 (Tanpa Kelaparan), dan poin 8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi).

Dari tangan-tangan sederhana di Tamarunang, lahir kisah besar tentang harapan dan kemandirian. Karena terkadang, perubahan besar justru menetas dari hal kecil dari sebutir telur, yang melahirkan masa depan lebih sejahtera bagi seluruh masyarakat.

Comment