Berbisnis dan Investasi Aman di Dunia Digital

MEDIAWARTA.COM, KABUPATEN GORONTALO – Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi, yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia dan Siberkreasi bersama Dyandra Promosindo, dilaksanakan secara virtual pada 8 November 2021 di Kabupaten Gorontalo, Provinsi Gorontalo. Kolaborasi ketiga lembaga ini dikhususkan pada penyelenggaraan Program Literasi Digital di wilayah Sulawesi. Adapun tema kali ini adalah “Paham Untung Rugi dan Risiko Investasi Emas”.

Program kali ini menghadirkan empat narasumber yang terdiri dari CEO Monoclue Media Creative, Ibnu Faisal; Pelaku UMKM, Anang Susanto; Kreator Konten, Tenripakkua Bungawalla; dan Dosen Ekonomi Universitas Ichsan Gorontalo, Anggriani Husain. Adapun sebagai moderator adalah Linda Setiawati selaku aktivis perempuan. Pada kegiatan kali ini diikuti oleh 547 peserta dari berbagai kalangan.

Acara dimulai dengan sambutan berupa video dari Presiden Republik Indonesia Joko Widodo yang menyalurkan semangat literasi digital untuk kemajuan bangsa. Mengawali sesi pemaparan, pemateri pertama adalah Ibnu Faisal yang membagikan tema ‘Tren Pekerjaan dan Usaha di Dunia Digital’. Migrasi dari luring ke daring berdampak pada business shifting, business needs, dan business opportunity. Perdagangan lewat sistem/transaksi elektronik (e-commerce) pun berkembang dan memberikan banyak kemudahan. “Di antaranya membantu memasarkan produk, banyak promosi, transaksi aman, mudah digunakan, respons admin cepat, memberi edukasi lengkap, dan membantu ekspor,” terang Ibnu.

Berikutnya, Anang Susanto membagikan tema ‘Fungsi dan Manfaat e-Market Mendukung Produk Lokal’. Keunggulan e-market adalah tidak memerlukan toko fisik, tidak mengenal batas ruang dan waktu, dan bisa bertransaksi di mana saja. Selain itu, bisa belanja barang dari seluruh dunia, dan transaksi tidak harus tatap muka langsung. Adapun kategori produk yang banyak dicari di e-commerce diantaranya fashion and beauty, elektronik, makanan, dan personal care. “Yang harus diperhatikan saat memasarkan produk lokal di e-market, yakni produk berkualitas, unik, harga produk bersaing, ramah, dan respons cepat,” kata Anang. 

Adapun pemateri ketiga, Tenripakkua Bungawalla, menyampaikan tema ‘Digital Culture, Pilih Mana: Nabung atau Belanja Online?”. Belanja daring sangat mudah dan menggoda. Tips agar belanja dan menabung bisa seimbang: bedakan antara kebutuhan dan keinginan, hitung pendapatan, buat daftar belanja, siapkan dana darurat, jaga rasio utang, alokasikan tabungan, asuransi, dan investasi. “Gunakan aplikasi catat keuangan, karena sangat membantu dalam mengatur dan mengetahui arus keuangan itu sendiri,” jelas Tenripakkua.

Sebagai pemateri terakhir, Anggriani Husain membawakan tema ‘Keamanan Investasi Emas secara Online’. Emas adalah salah satu jenis investasi selain deposito, saham, obligasi, dan reksa dana. Investasi memberikan manfaat seperti mendorong hidup hemat dan disiplin, menekan angka inflasi, mencapai tujuan hidup tertentu, dan imbal hasil lebih besar. Keuntungan investasi emas, di antaranya likuiditas tinggi, kualitas tetap, harga cenderung meningkat, dan bisa mulai dari dana kecil. “Tips berinvestasi emas, yakni cek harga, membeli di toko terpercaya, jangan buka kemasan, dan sertifikat jangan hilang,” pungkasnya.

Setelah pemaparan materi oleh semua narasumber, kegiatan tersebut dilanjutkan dengan sesi tanya jawab yang dipandu moderator. Terlihat antusiasme dari para peserta yang mengirimkan banyak pertanyaan kepada para narasumber. Salah satunya, “Bagaimana tips dan trik untuk UMKM yang menjual produk lokal di lokapasar, e-market, dan lainnya agar mampu bersaing dengan merek lain yang punya persiapan lebih baik seperti punya tenaga profesional di bidang digital marketing, copywriting, dan desainer grafis?” tanya Fatimah ke Ibnu Faisal.

“Menurut saya, cara paling mudah untuk mengembangkan bisnis UMKM adalah kolaborasi. Menggerakkan satu ide sendirian memang agak susah. Sehingga, ada baiknya kita berkolaborasi untuk menciptakan sesuatu yang lebih baik. Posisikan produk ini sebagai kebanggaan daerah, lalu perkuat branding agar mampu bersaing dengan produk yang sudah ada,” jawab Ibnu Faisal.

Comment