MEDIAWARTA, SOLOK — Banjir bandang yang melanda Kabupaten Solok meninggalkan duka mendalam bagi warga yang terisolasi di wilayah pelosok. Sebagai bentuk kepedulian, Bosowa Peduli menyalurkan bantuan logistik tahap pertama pada Sabtu (7/12/2025), untuk meringankan beban masyarakat yang terdampak paling parah.
Distribusi bantuan ini dilakukan bekerja sama dengan Posko Utama Penanggulangan Bencana Kabupaten Solok serta DPD KNPI Kabupaten Solok sebagai mitra pendamping di lapangan. Tahap awal ini menyasar setidaknya 115 kepala keluarga, yang sebelumnya telah diidentifikasi melalui koordinasi langsung dengan warga dan perangkat setempat.
Bantuan logistik yang disalurkan berupa peralatan memasak, peralatan makan, peralatan pemanas makanan, kebutuhan MCK, peralatan kebersihan, hingga tikar bagi pengungsi yang kehilangan tempat tinggal. Seluruh kebutuhan tersebut dipilih berdasarkan skala urgensi dan kondisi nyata masyarakat pascabencana.
Penyaluran dipusatkan di tiga dusun dengan dampak terparah, yaitu Muaro Pingai, Paninggahan, dan Jorong Subarang di Kecamatan Junjung Sirih. Daerah-daerah ini berada di pelosok dan beberapa akses menuju lokasi masih tertutup lumpur, sehingga membutuhkan penanganan dan bantuan prioritas.
Tim Bosowa Peduli yang turun langsung melaporkan situasi lapangan yang masih jauh dari pulih. Rumah-rumah warga banyak yang hanyut tersapu arus, sementara reruntuhan lumpur menutupi area pemukiman maupun lahan pertanian yang menjadi sumber penghidupan masyarakat.
“Daerah ini menjadi prioritas kami karena kerusakan sangat parah dan aksesnya sulit. Kami ingin memastikan bantuan sampai tepat sasaran,” ujar Akbar, Manager Program Bosowa Peduli, yang memimpin distribusi di lokasi.
Apresiasi juga datang dari Arisman, SH, Ketua DPD KNPI Kabupaten Solok, yang sejak awal turut membantu proses distribusi. “Kami merasa bangga mendapat kepercayaan dari Bosowa Peduli. Amanah ini telah kami salurkan kepada masyarakat dan siap kami laporkan secara resmi kepada Posko Utama,” ujarnya.
Di sisi lain, para pengungsi mengaku masih dihantui trauma banjir yang terjadi pada 28 November lalu. Warga mengatakan hari-hari setelah bencana terasa sangat berat, terutama setelah kehilangan rumah dan sumber penghasilan akibat sawah tertimbun lumpur. “Kami kehilangan segalanya. Bantuan dari Bosowa Peduli sangat membantu kami bertahan,” ujar salah satu warga.
Bosowa Peduli memastikan pemantauan di wilayah terdampak akan terus dilakukan. Tahap distribusi berikutnya akan ditentukan berdasarkan perkembangan kondisi lapangan dan kebutuhan mendesak masyarakat yang masih berjuang memulihkan kehidupan mereka.

Comment