Bandeng Day 2024: Perpaduan Tradisi dan Inovasi Kuliner di Makassar

MEDIAWARTA, MAKASSAR – Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Sulawesi Selatan (Sulsel) akan menggelar Bandeng Day 2024, sebuah acara kuliner yang memadukan tradisi dan inovasi, di Anjungan Pantai Losari pada 18 Oktober 2024.

Acara ini merupakan bagian dari rangkaian perayaan Hari Jadi Sulsel ke-355 dan akan diikuti oleh 55 peserta dari hotel, restoran, dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).

Setiap peserta akan berlomba untuk menyajikan kreasi kuliner berbahan dasar ikan bandeng, salah satu komoditas andalan Sulsel.

Ketua PHRI Sulsel, Anggiat Sinaga, menekankan pentingnya acara ini untuk meningkatkan kecintaan masyarakat terhadap konsumsi ikan, terutama bandeng.

“Ikan bandeng kaya akan gizi dan baik untuk kesehatan, terutama dalam meningkatkan kecerdasan anak-anak,” ungkapnya saat konferensi pers di Claro Makassar, Rabu (9/10/2024).

Bandeng Day 2024 tidak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk mencicipi berbagai olahan ikan bandeng secara gratis.

Anggiat mengharapkan semua hotel dan restoran di Sulsel untuk menjadikan bandeng sebagai menu utama pada tanggal tersebut.

“Kami meminta seluruh hotel dan restoran untuk memprioritaskan bandeng sebagai hidangan utama,” tambahnya.

Ketua Panitia Bandeng Day 2024, Haji Makmur, menjelaskan bahwa kompetisi ini akan memperebutkan piala bergilir Gubernur Sulsel. Pemenang pertama hingga ketiga, serta pemenang harapan, akan mendapatkan sertifikat dan hadiah uang tunai. Selain itu, akan ada demonstrasi teknik mencabut duri bandeng untuk memudahkan pengolahan.

Acara ini juga akan dimeriahkan oleh Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Sulsel, yang akan berpartisipasi dalam lomba memasak nasi goreng ikan bandeng.

Sekretaris BPD PHRI Sulsel, Nasrullah Karim, menyebutkan bahwa 15 anggota Forkopimda akan menunjukkan kemampuan memasak mereka dalam acara ini.

“Ada dua kegiatan utama, yakni Bandeng Day dan lomba nasi goreng ikan bandeng khusus Forkopimda,” jelasnya.

Peserta lomba akan dinilai oleh juri yang terdiri dari chef profesional.

Ketua Indonesia Chef Association (ICA) Sulsel, Ramli, menyatakan bahwa aspek penilaian meliputi kebersihan, kesulitan pengolahan, serta inovasi yang ditampilkan oleh peserta.

“Kami memberikan kebebasan kepada peserta untuk mengolah bandeng sesuai kreativitas mereka, baik dalam bentuk tradisional maupun modern,” tuturnya.

Ramli berharap Bandeng Day dapat menjadi ikon kuliner tahunan di Makassar dan mengangkat citra kota sebagai pusat olahan ikan bandeng.

“Kami ingin Bandeng Day menjadikan Makassar dikenal sebagai kota bandeng,” tutupnya.

Comment