Cintai Budaya Bangsa dan Kontrol Diri di Dunia Maya

MEDIAWARTA.COM, MAKASSAR – Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi, yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia dan Siberkreasi bersama Dyandra Promosindo, dilaksanakan secara virtual pada 10 November 2021 di Makassar, Sulawesi Selatan. Kolaborasi ketiga lembaga ini dikhususkan pada penyelenggaraan Program Literasi Digital di wilayah Sulawesi. Pada program ini juga bekerjasama dengan Universitas Fajar, Makassar. Tema yang diangkat pada pembahasan kali ini adalah “Internet untuk Kampanye Bangga Budaya Indonesia”.

Program kali ini menghadirkan 930 peserta dan empat narasumber yang terdiri dari Kepala Humas Universitas Fajar, Muhammad Bisyri; Pemengaruh (influencer), Reza Zairah; Dekan Fakultas Ekonomi dan Ilmu-Ilmu Sosial Universitas Fajar, Yusmanizar; dan Praktisi Kehumasan Kementerian Sekretariat Negara Republik Indonesia, Firmannamal. Adapun yang bertindak sebagai moderator adalah Tristania Dyah selaku jurnalis. Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi menargetkan 57.550 orang peserta.

Acara dimulai dengan sambutan berupa video dari Presiden Republik Indonesia Joko Widodo yang menyalurkan semangat literasi digital untuk kemajuan bangsa. Memulai sesi pemaparan, M. Bisyri sebagai pemateri pertama membawakan materi kecakapan digital bertema “Digital Skill”. Menurut dia, dalam menggunakan media daring, pahamilah siapa pemirsa kita agar lebih mudah mencapai komunikasi yang efektif. “Kreativitas, daya pikir kritis, dan kolaborasi dalam mengemas pesan secara menarik diperlukan agar tujuan komunikasi tercapai,” jelasnya.

Berikutnya, Reza menyampaikan materi etika digital berjudul “Etis Bermedia Digital”. Ia mengatakan, bijak bermedia sosial bisa ditempuh dengan menggunakannya sesuai kebutuhan, mengikuti informasi bermanfaat, menjaga sikap dan etika, menjauhi akun toxic (meracuni), serta memanfaatkan sosial media semaksimal mungkin. “Unggahlah hal-hal positif ke media sosial untuk membangun citra diri dan menebar kebaikan ke masyarakat,” saran dia.

Sebagai pemateri ketiga, Yusmanizar membawakan tema budaya digital tentang “Kampanyekan Bangga Berbudaya Indonesia di Internet”. Menurut dia, bangsa kita memiliki keunggulan dalam keragaman budaya negeri kepulauan tropis dengan alam yang indah. Selain itu, terdapat pula SDA melimpah dan ragam sejarah menarik. “Generasi milenial sebagai penerus bangsa selayaknya kreatif dan inovatif dalam memahami, mencintai, dan melestarikan budaya di tengah kemajuan teknologi,” pesannya.

Adapun Firmannamal, sebagai pemateri terakhir, menyampaikan tema keamanan digital mengenai “Tips dan Pentingnya Internet Sehat”. Ia mengatakan, kebiasaan menggunakan internet dalam waktu yang lama, tidak sehat dan harus dikontrol dengan berbagai setelan pengaturan gawai, aplikasi maupun fitur kendali. Pengaturan Digital Wellbeing untuk gawai bersistem operasi android atau Screen Time bagi IOS bisa dimanfaatkan untuk memonitor dan mengendalikan aktivitas digital kita. “Bijaklah bermedia sosial, jangan sampai kecanduan agar bisa terus aman dan nyaman dalam menggunakannya,” ujar dia.

Selanjutnya, Tristania Dyah selaku moderator memandu sesi tanya jawab yang disambut hangat oleh peserta. Dalam kesempatan tersebut, peserta dipersilahkan mengajukan pertanyaan kepada para narasumber. Sepuluh penanya beruntung berhak mendapatkan hadiah berupa uang elektronik masing-masing senilai Rp100.000 dari panitia. 

Salah satu pertanyaan menarik peserta di antaranya tentang bagaimana mengatasi penipuan di internet. Narasumber menyarankan warganet untuk meningkatkan kewaspadaan, menyaring informasi yang diterima, dan memahami UU ITE agar aman dalam berinternet.

Comment