Jejak PT Vale Membangun Kemandirian Masyarakat di Sektor Pertanian

MEDIAWARTA, LUWU TIMUR – Di Sorowako, jejak tambang yang dulu menjadi denyut utama aktivitas kini berubah menjadi ruang hijau yang tumbuh kembali dengan tekun.

Di kawasan inilah PT Vale Indonesia menanam harapan baru bersama masyarakat, membangun kemandirian dari tanah yang pernah bekerja keras menopang industri.

Transformasi itu tidak terjadi dalam sehari. Melalui program rehabilitasi dan pendampingan, PT Vale mengajak warga untuk melihat lahan bekas tambang bukan sebagai ruang yang selesai, tetapi sebagai lahan yang masih menyimpan peluang. Nenas menjadi salah satu tanaman yang sukses dibudidayakan. Dari hamparan yang dulu tandus, kini tumbuh barisan tanaman yang memberi sumber pendapatan baru bagi warga.

PT Vale tidak sekadar menyediakan bibit atau alat. Perusahaan ini hadir dengan pendekatan yang lebih menyeluruh: pelatihan pertanian berkelanjutan, pengelolaan lahan, hingga cara membaca kebutuhan tanah.

Pendampingan dilakukan secara intens, memberikan keyakinan kepada masyarakat bahwa mereka bisa berdiri lebih mandiri di atas tanah sendiri.

Warga yang dulu mengandalkan pekerjaan musiman kini memiliki usaha pertanian yang terus berputar. Hasil panen tidak hanya dipasarkan di tingkat lokal, tetapi mulai terhubung ke rantai ekonomi yang lebih luas.

Semangat ini membuat pertanian menjadi lebih dari sekadar aktivitas sampingan, ia menjadi simbol kemandirian yang tumbuh dari kerja sama yang saling percaya.

Bagi PT Vale, keberlanjutan bukan hanya pemulihan lingkungan, tetapi menciptakan kehidupan yang bertahan panjang di sekitarnya. Dan bagi warga, program ini mengajarkan bahwa masa depan bisa dibangun dari sesuatu yang sederhana: ketekunan, kolaborasi, dan tanah yang kembali disuburkan.

Dari lahan bekas tambang, lahirlah cerita tentang masyarakat yang perlahan berdiri tegak, hidup lebih mandiri, lebih berdaya, dan lebih siap menghadapi masa depan.

Comment