MEDIAWARTA,-Di tengah meningkatnya kecenderungan anak usia dini menolak sayur, KB-TK Islam Athirah Makassar memilih pendekatan praktis, yakni mengajak anak membuat makanan yang mereka sukai.
Pihak sekolah menggelar sesi memasak dimsum sebagai metode mengenalkan bahan pangan sehat tanpa menggurui, Kamis (11/12/2025).
Wakil Kepala TK Islam Athirah Makassar, Nurjannah Rasyidin, mengatakan kegiatan ini bukan kegiatan seremonial tahunan, melainkan intervensi kecil untuk mengubah pola makan. Ia menyebut, dimsum dipilih karena bisa menjadi wadah yang “menyembunyikan” sayuran dalam bentuk yang lebih bisa diterima anak.
“Banyak anak menolak sayur ketika disajikan utuh. Dalam dimsum, mereka mendapatkan protein dan beberapa jenis sayuran tanpa merasa dipaksa,” jelasnya.
Sesi dimulai dengan pemahaman visual melalui video, dilanjutkan praktik langsung. Para siswa diajari mulai dari mengenali bahan, mencampur adonan, membentuk, hingga mengukus. Proses ini bukan hanya latihan motorik, melainkan pengenalan tekstur, aroma, dan konsep bahwa makanan terbentuk dari bahan-bahan nyata bukan sekadar produk siap makan.
Para siswa sangat antusias selama kegiatan berlangsung. Mereka senang bisa membuat makanan beramai-ramai dari proses awal hingga siap disajikan
Kegiatan ini menunjukkan bahwa pendidikan gizi tak harus dimulai dari teori, tetapi dari pengalaman langsung yang membentuk kebiasaan. Cooking class dimsum menjadi contoh bagaimana pendekatan sederhana dapat menggeser persepsi anak terhadap sayur.

Comment