PT Semen Tonasa dan Bank Indonesia Gelar Penandatanganan MoU untuk Pemanfaatan Limbah Uang Kertas sebagai Bahan Bakar Alternatif

MEDIAWARTA, MAKASSAR – PT Semen Tonasa bekerja sama dengan Bank Indonesia (BI) menggelar Penandatanganan Perjanjian Bersama terkait Pilot Project Pemanfaatan Limbah Perkantoran sebagai Bahan Bakar Alternatif.

Acara yang berlangsung di Kantor Pusat PT Semen Tonasa, Lantai 6, juga dirangkaikan dengan Sosialisasi Program Cinta, Bangga, Paham (CBP) Rupiah, QRIS, dan Perlindungan Konsumen.

Kerja sama ini diinisiasi oleh Bank Indonesia sebagai bagian dari komitmen untuk mendukung pembangunan rendah karbon dengan memanfaatkan limbah racik uang kertas sebagai bahan bakar alternatif di industri semen.

Penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dilakukan oleh Direktur Utama PT Semen Tonasa, Asruddin, dan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sulawesi Selatan, Rizki Ernadi Wimanda. Momen penting ini juga disaksikan oleh Direksi dan Manajemen PT Semen Tonasa, termasuk Direktur Keuangan Anis, GM Komunikasi dan LGRC Muh. Akhdarisa, GM Produksi Semen & Klinker, GM Pengendalian dan Perencanaan Produksi Yosi Reapradana, serta perwakilan Bank Indonesia wilayah Sulawesi Selatan.

Dalam sambutannya, Direktur Utama PT Semen Tonasa, Asruddin, menyatakan, “Kerja sama ini merupakan langkah strategis dalam mendukung upaya mengurangi emisi karbon yang dihasilkan dari proses produksi industri semen. Lebih jauh lagi, diharapkan kerja sama ini dapat menciptakan *new circular economy* di industri kami.”

Sementara itu, Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sulawesi Selatan, Ricky Satria, menjelaskan bahwa limbah racik uang kertas (LRUK) telah teruji sebagai limbah yang tidak berbahaya dan tidak beracun (Non-B3). “Kegiatan ini hadir untuk mengatasi masalah Limbah Racik Uang Kertas dengan memanfaatkannya sebagai bahan bakar alternatif di industri semen. Kami berharap inisiatif ini dapat menjadi inspirasi bagi lembaga lain untuk turut serta dalam menjaga kelestarian lingkungan melalui pengelolaan limbah yang bertanggung jawab dan inovatif,” jelas Ricky.

Program ini diharapkan dapat menjadi model yang dapat diadopsi oleh berbagai industri di seluruh Indonesia dalam upaya mendukung kelestarian lingkungan melalui penggunaan sumber daya alternatif yang ramah lingkungan.

Comment