PayLater Bukan Pinjol, Kredivo Dorong Literasi Keuangan di Makassar dengan Pertumbuhan Transaksi 65,32%

MEDIAWARTA, MAKASSAR – Layanan PayLater kini semakin diminati masyarakat di berbagai daerah, termasuk Makassar.

Data Kredivo mencatat, sepanjang 2022 hingga 2024 jumlah pengguna di Kota Daeng melonjak 65,12%, sementara nilai transaksinya tumbuh 65,32%. Pertumbuhan ini menegaskan bahwa layanan Buy Now Pay Later (BNPL) semakin menjadi pilihan pembayaran harian masyarakat, bukan sekadar alternatif pinjaman.

Meski begitu, masih ada tantangan literasi yang perlu dijawab. Minimnya pemahaman kerap membuat PayLater disamakan dengan pinjaman daring bahkan pinjol ilegal.

Hal ini menimbulkan risiko gagal bayar hingga tercatat negatif di Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK). Padahal, bila digunakan secara bijak, PayLater dapat membantu menjaga arus kas, membangun skor kredit, hingga memperkuat daya beli masyarakat.

“Pesatnya pertumbuhan PayLater di daerah membuktikan akses kredit digital memang nyata. Namun, literasi keuangan tetap jadi fondasi agar layanan ini tidak disalahartikan. PayLater bukan pinjaman daring, apalagi pinjol ilegal. Sama seperti layanan kredit lainnya, jika digunakan bijak, PayLater mampu memberi manfaat besar,” tegas Indina Andamari, SVP Marketing & Communications Kredivo.

Tren positif PayLater juga mendapat sorotan lembaga riset

Nailul Huda, Direktur Ekonomi Digital CELIOS, menilai pertumbuhan PayLater di daerah menunjukkan kebutuhan masyarakat terhadap solusi keuangan yang mudah diakses, cepat, dan terjangkau. Namun ia mengingatkan risiko literasi yang rendah dapat memicu salah persepsi hingga keterlambatan bayar.

“Edukasi bukan pelengkap, melainkan kewajiban agar pertumbuhan PayLater tetap sehat dan inklusif,” ujarnya.

Di Makassar, pola penggunaan PayLater semakin rutin untuk kebutuhan harian. Data Kredivo menunjukkan 64% pengguna memilih tenor satu bulan dengan bunga 0%, menandakan layanan ini dipandang sebagai metode pembayaran terukur, bukan utang jangka panjang. Rata-rata frekuensi transaksi juga mencapai 8,71 kali per tahun pada 2024, menunjukkan semakin tingginya kepercayaan masyarakat.

Sebagai pelopor PayLater di Indonesia, Kredivo menegaskan ekspansi ke kota-kota premium seperti Makassar bukan hanya strategi bisnis, melainkan bagian dari komitmen membangun literasi keuangan digital yang merata. Perusahaan juga aktif menggandeng merchant lokal, memperluas limit kredit hingga Rp50 juta dengan tenor cicilan 24 bulan, serta menghadirkan kampanye edukasi melalui program seperti #AutoMikir dan Generasi Djempolan.

Untuk memperkuat pesan literasi, Kredivo bahkan melibatkan figur publik seperti Andre Taulany agar pesan keuangan bijak lebih mudah diterima lintas kalangan.

“Indonesia Timur punya potensi besar sebagai motor pertumbuhan ekonomi digital. Karena itu, selain memperluas akses kredit, kami pastikan literasi dan kemitraan lokal terus kami perkuat demi menciptakan dampak berkelanjutan,” tutup Indina.

Comment